muter

Laman

Dari Zaid bin Tsabit radhiyallahu ‘anhu beliau berkata: Kami mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

(( مَنْ كانت الدنيا هَمَّهُ فَرَّق الله عليه أمرَهُ وجَعَلَ فَقْرَهُ بين عينيه ولم يَأْتِه من الدنيا إلا ما كُتِبَ له، ومن كانت الآخرةُ نِيَّتَهُ جَمَعَ اللهُ له أَمْرَهُ وجَعَلَ غِناه في قَلْبِه وأَتَتْهُ الدنيا وهِيَ راغِمَةٌ

“Barangsiapa yang (menjadikan) dunia tujuan utamanya maka Allah akan mencerai-beraikan urusannya dan menjadikan kemiskinan/tidak pernah merasa cukup (selalu ada) di hadapannya, padahal dia tidak akan mendapatkan (harta benda) duniawi melebihi dari apa yang Allah tetapkan baginya. Dan barangsiapa yang (menjadikan) akhirat niat (tujuan utama)nya maka Allah akan menghimpunkan urusannya, menjadikan kekayaan/selalu merasa cukup (ada) dalam hatinya, dan (harta benda) duniawi datang kepadanya dalam keadaan rendah (tidak bernilai di hadapannya)“.

HR Ibnu Majah (no. 4105), Ahmad (5/183), ad-Daarimi (no. 229), Ibnu Hibban (no. 680) dan lain-lain dengan sanad yang shahih, dinyatakan shahih oleh Ibnu Hibban, al-Bushiri dan syaikh al-Albani.

Selasa, 31 Desember 2013

Bahaya Camilan Tak Sehat


Efek buruk bahan-bahan Adiktif berbahaya...

camilan yang beredar dipasar saat ini, sebagian mengandung bahan atau zat berbahaya untuk kesehatan mulai dari bahan warna non food/food grade, tinggi lemak, karbohidrat rendah, sampai gizi tak seimbang.
berikut beberapa pengaruh buruk yang ditimbbulkan dari BTP (bahan tambah pangan) yang tak food grade :
1. penguat rasa
contohnya : MSG (monosodium glutamate/Mononatrium glutamate)
pemakaian dalam waktu lama mengakibatkan kanker, dengan respon langungnya adalah sakit kepala, sakit dibagian dada, dan mati rasa.

2. anti mikroorganisme sintetis/ pengawet makanan
dapat memicu reaksi alergi, menganggu fungsi ginjal dan hati. serta penggunaan nitrit dan nitrat adalah penyebab kanker.

3. pemanis buatan
hati-hati ya...karna anak2 biasanya suka banget tuh makanan manis apalagi mereka gak tauk mana yang pemanis buatan atau asli.
akibat dari penggunaan pemanis sintetis adalah obesitas, hiperaktif, memicu kerusakan sel otak, lupus, dan kelainan sistem syaraf pusat lainnya.

naaah...minyak goreng juga harus di waspadai lho.
seharusnya minyak yang di gunakan tidak dipakai hingga berulang-ulang, atau minyak yang digunakan tidak mengandung vitamin, misalnya minyak curah.
dan, wadah penyajiannya pun harus benar2 bersih. bukan plastik kresek hitam paku karena mengandung cemaran bahan kimia yang wah dasyat.

ciri-ciri makanan tak sehat :
1. rasa gurih berlebihan
2. rasa yang sangat tajam
3.tenggorokan terasa gatal

sumber:  http://warungdapurku.blogspot.com/2013/10/bahaya-camilan-tak-sehat.html

tips makan camilan yang baik klik disini

Camilan sehat bagi Anda yang suka ngemil

       Banyak orang dewasa menghindari kegiatan ngemil. Katanya sih bisa bikin perut jadi buncit serta menghancurkan program diet yang telah mereka jalani secara mati-matian. Ternyata ngemil tidak selalu merusak kesehatan kok. Ada beberapa camilan sehat yang masih bisa Anda nikmati, yakni:

1. Sayuran dan buah-buahan segar
2. Popcorn tawar (tidak berbumbu)
3. Yogurt
4. Keju dan cracker
5. Butter kacang pada batang seledri
6. Sereal berprotein tinggi dengan susu skim

Camilan buatan rumah
Anda bisa membuat camilan sendiri di rumah. Lebih sehat, bukan? Bebas bahan pengawet dan bahan-bahan kimia berbahaya yang akhir-akhir ini marak ditemui di pasaran. Granola adalah camilan sehat yang bisa Anda buat di rumah. Itu terbuat dari gandum, buah-buahan kering, kacang, dan kelapa. Semua Anda aduk sampai merata. Kemudian berikan madu dan minyak canola (minyak berkadar asam erukat dan glukosinolat rendah). Aduk kembali. Pangganglah adonan tersebut pada suhu 350 derajat selama 45 menit hingga kecoklatan.

Camilan sehat di Restoran
Janganlah paranoid untuk ikut acara makan-makan di luar rumah, khususnya restoran. Anda hanya perlu sedikit teliti untuk memilih menu. Jangan asal pilih ini itu. Anda harus jeli saat menentukan menu yang Anda inginkan. Pertimbangkan terlebih dahulu tingkat kesehatannya, contohnya, camilan seperti salad dengan sedikit dressing, kentang panggang tanpa topping, dan kebab ukuran setengah porsi.

Camilan sehat diperjalanan
Saat sedang berkendara, Anda pasti tak nyaman dengan rasa perut yang keroncongan. Janganlah lupa untuk tetap menyimpan beberapa stok camilan sehat di mobil Anda, misalnya, beberapa batang granola, air mineral, dan kacang.

Camilan sehat saat bekerja
Tantangan paling berat adalah saat Anda bekerja. Mengapa? Anda dituntut untuk lebih aktif dalam mengontrol makanan yang masuk ke perut. Sementara itu, banyak godaan yang terus menghampiri Anda. Teman sekantor selalu membujuk Anda untuk makan junk food atau jajan sembarangan. Belum lagi aneka menu pada acara jamuan kantor. Pastilah kenyataan itu membuat Anda langsung dilema. Ada beberapa tips yang bisa Anda lakukan agar terhindar dari bahaya camilan "jahat". Pertama, rajinlah menyuplai camilan sehat dalam tas Anda. Kedua, bawalah camilan itu kemanapun Anda pergi, khususnya pada saat acara jamuan kantor. Dengan demikian, Anda terbebas dari rasa was-was yang meliputi Anda seharian di kantor.

Camilan itu tak selamanya "berbahaya" bagi kesehatan Anda, khususnya pada masalah kegemukan. Semua tergantung Anda sebagai konsumen. Jadi, pilihlah camilan sehat yang memang berguna bagi kesehatan tubuh Anda.

sumber: http://www.merdeka.com/gaya/camilan-sehat-bagi-anda-yang-suka-ngemil.html

HAL-HAL YANG MENYEBABKAN ANDA KURANG DIDENGAR SUAMI SAAT INGIN MEMBICARAKAN SESUATU

1. Anda terlalu bertele-tele. Terlalu lama untuk mengatakan apa yang Anda inginkan akan membuat pasangan anda bosan.

2. Memonopoli percakapan. Pembicaraan satu arah tanpa memberikan kesempatan untuk berbicara hanya akan membuatnya memalingkan wajah.
 

 3. Membicarakan hal-hal yang menyatakan kritikan, menghina, mengintimidasi, meremehkan, dan tidak menghormati pasangan akan membuat suami Anda defensif atau menutup diri.
 

4. Memanipulasi obrolan. Jika ini dilakukan maka dia akan ragu terhadap semua yang nantinya akan Anda bicarakan. Katakan sebenarnya apa yang Anda maksud.
 

5. Berbicara seperti khotbah, ceramah atau seperti dosen yang sedang memberi kuliah hanya membuat pasangan merasa digurui. Berhentilah bersikap seperti itu.
 

6. Mengomentari dengan kata yang sama berulang ulang. Ketika pasangan Anda meminta komentar tentang barang yang baru ia beli atau apa yang sedang ia kerjakan dan Anda menjawabnya hanya dengan "bagus" atau "baik", ini akam membuat pasangan berpikir lagi untuk meminta komentar Anda.
 

7. Bicara pada kondisi atau situasi yang tepat. Anda tidak akan mendapatkan perhatiannya secara utuh ketika dia sedang sibuk melakukan hal lain, misalnya suami sedang asyik di depan komputer untuk menyelesaikan pekerjaannya. Beritahu suami bahwa Anda ingin bicara, jangan ceberut terlebih dahulu!
 

9. Anda tidak mau mendengarkannya. Sikap semacam ini tentu akan membuat suami Anda jarang untuk mau mendengarkan.

-sumber majalah sakinah vol.12 no.07

Minggu, 16 Juni 2013

Negara Maju (Pengertian, Ciri-ciri, contoh)


Negara maju

Suatu negara dapat dikategorikan negara maju bila, negara tersebut telah berhasil melaksanakan pembangunan dan mencpai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan

Ciri-ciri negara maju adalah sebagai berikut:

-. Penduduk bekerja di sektor industri,
-. Sektor pertanian intensif dengan alat modern,
-. Konsetrasi penduduk di daerah perkotaan,
-. Pertumbuhan penduduk < 1%,
-. Pendapatan perkapta >US $10.000
-. Angka kematian dan kelahiran rendah, sedangkan angka harapan hidup tinggi,

Faktor-Faktor menuju negara maju, adalah sebagai berikut:

1. Memperluas lapangan kerja,
2. Meningkatkan SDM danSDA,
3. Meningkatkan pendidikan dan Iptek

Contoh-contoh negara maju:

-. Amerika serikat






-. Inggris


-. Prancis


-. Jepang


-. Australia




Selasa, 04 Juni 2013

Pengertian peta & klasifikasi peta


Pengertian Peta
Peta adalah gambar-an permukaan bumi sebagian atau seluruhnya pada bidang datar diperkecil dengan skala dan menggunakan dan simbol




Jenis-jenis peta

a.    Peta berdasarkan isi - informasi
       1.    Peta Umum ( Peta Ikhtisar) yaitu peta yang menggambarkan segala sesuatu yang ada dalam suatu daerah. pada peta Umum terdapat sungai, jalan, sawah jalan KA, dll
       a).   Peta Topografi, yaitu peta umum berskala besar (s.d. 1 : 50.000), daerah yang dipetkan sempit, fenomen yang tergambar sangat detail.
       b).   Peta Khorografi, yaitu peta berskala sedang, berisi kenampakan permukaan bumi yang luas.
       c).   Peta geografi, yaitu peta umum yang berskala kecil, kenampakan tidak detail, ---contoh, peta dunia

       2.    Peta Khusus atau Peta Tematik, adalah peta yang menggambarkan kenampakan tertentu permukaan bumi. --contoh, peta kepadatan penduduk, peta pertanian, peta populasi ternak, peta daerah rawan banjir


b.    Peta berdasarkan Skala Peta
       Peta berdasarkan skala dibedakan sebagai berikut.

       1)    Peta kadaster, skala 1:100 – < 1:5.000. ---contoh peta pada surat/sertifikat tanah

       2)    Peta skala besar, skala 1:5.000 – < 1:250.000. daerah yang dipetkan sempit, ---contoh peta kelurahan, kecamatan, kabupaten

       3)    Peta skala sedang, skala 1:250.000 – < 1:500.000. ---contoh peta provinsi,

       4)    Peta skala kecil, skala 1:500.000 – < 1:1.000.000. ---contoh peta negara

       5)    Peta skala geografi, skala > 1:1.000.000. ---contoh peta negara,kelompok negara, dunia


c.    Peta Berdasarkan objek yang dipetakan
       1)    Peta statis, yaitu peta yang menggambarkan keadaan yang relatif tetap, jarang berubah, ---contoh, peta administerasi, peta geologie, peta jenis tanah, peta desa, peta kota, peta negara

       2)    Peta Dinamais, yaitu peta yang menggambarkan keadaan yang dinamis, selalu berubah, ---contoh, peta guna lahan, peta kepadatan penduduk,peta transportasi, peta pariwisata


d.    Peta berdasarkan bentuknya
       1)    Peta datar, yaitu peta yang dibuat pada suatu bidang datar

       2)    Peta timbul, yaitu peta dalam bentuk tiga dimensi yang menggambarkan permukaan bumi mirip dengan yang sebenarnya

       3)    Petadigital yaitu peta yang semua data permukaan bumi dalam bentuk file (disimpan pada hard disk, flash disk) penayangannya dengan menggunakan layar monitor dan komputer.


Berbagai informasi yang dapat diperoleh dari peta
       1.    Untuk memperoleinformasi tentang lokasi obyek, perhatikanlahketerangan simbol pada legenda peta dan lihatlah lokasi simbol tersebut pada peta. Jika obyek tersebut sudah kita kenali, misalnya sungai,lihatlah lokasinya secara lang- sung pada peta.

       2.    Informasi tentang lokasi obyek juga dapat dilihat dengan mengunakan koordinat peta. Jika peta tersebumenggunakakoordinalintandanbujur, koordinat tersebut memberikan informasi tentang lokaslintang danbujur darobyek tersebut.

       3.    Untuk memperoleh informasi tentang sebaran obyek, lihatlah secaralangsung pada peta sebaran dari simbol-simbol yang sama.

       4.    Untuk memperoleinformasi tentang jenis objek geografi yang nampakpada peta, maka kalian perhatikan karakteristik simboobyek danlihatlah keterangan yang ada pada legenda peta.

       5.    Untuk memperoleh informasi tentang ukuran obyek, misalnya panjangdan luas, perhatikanlah skala peta.

       6.    Untuk memperoleh arah dari obyek, perhatikanlah orientasi peta atau arahutara peta dan sesuaikanlah arah obyek tersebut dengan orientaspetatersebut.


Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Banyakan


Tempat Pembuangan Sampah di daerah Banyakan, Piyungan, Bantul DIY merupakan lokasi pembuangan akhir sampah untuk kawasan Jogja. Sebetulnya TPS tersebut milik pemkab Bantul. Tetapi pihak lain juga dipersilakan untuk memanfaatkannya. Bahkan pihak swasta yang akan membuang sampah di area tersebut dipersilakan. Berbagai macam jenis sampah. Untuk pihak swasta dikenai biaya per kendaraan, untuk jenis truck pick-up kecil senilai 5 ribu rupiah. Sedangkan untuk pihak pemerintah dikenai biaya per ton sampah seharga satu rupiah. Ada seorang penjaga yang bertugas di pos penjaga timbangan beban. Bekerja dalam shift (6 jam).
Sekitar tahun 1997 TPS tersebut berdiri. Dengan sistem kontrak, pada tahun 2012 akan habis masa kontraknya. Sehingga ada kemungkinan penambahan masa kontrak lahan, perluasan lahan karena dianggap kapasitas beberapa tahun mendatang akan sangat meningkat, hingga wacana pemindahan untuk mencari lokasi baru sebagai TPS. Sekilas memang sebetulnya kapasitas sampah masih cukup banyak. Kabarnya kapasitas terpakai saat ini baru hanya sekitar 20 persen.
Di TPS tersebut, warga sekitar sudah terbiasa menggembalakan hewan ternaknya. Yakni sapi. Terutama persis di tumpukan-tumpukan sampah yang masih baru. Jumlah sapi puluhan, bahkan bisa ratusan. Ada warga yang mempunyai 3 sapi, hingga 30 sapi. Sapi-sapi tersebut sekilas terlihat gemuk dan sehat, tapi kulitnya nampak kotor. Pihak pengelola TPS memang sengaja membiarkan warga sekitar menggembala ternaknya di kawasan itu. Dengan kesepakatan bahwa pihak pengelola tidak bertanggung jawab jikalau terjadi sesuatu hal dengan ternaknya. Misalnya sakit atau tertabrak traktor pembawa sampah. Dan hal itu katanya sudah lumrah terjadi, misalnya ketika traktor sampah membuang sampah menabrak sapi yang melintas hingga mati. Beberapa sapi juga ada yang ditinggal, tidak dibawa pulang ke kandang ketika hujan atau malam.
Kenyataan di atas memang sekilas nampak ironi. Tapi masalah ironi lain juga seringkali menjadi masalah klise bagi kawasan tempat pembuangan sampah. Misalnya muncul gubug-gubug kecil milik warga yang masih ingin mengais sisa sampah plastik untuk dijual lagi. Dan seperti kasus ternak di atas, memang sekilas bermanfaat bagi kedua belah pihak. Maksudnya, si pemilik ternak bisa memperolah makanan ternak gratis, dengan demikian sampah akan makin berkurang. Masalah klise lain antara lain adalah pengaruh sampah-sampah tersebut bagi struktur tanah maupun berbagai macam polusi.
Jadi, sebetulnya berbagai hal klise yang bisa dianggap masalah di atas mempunyai akar permasalahan dimana pengelolaan sampah terpadu untuk daur ulang belum secara signifikan diperhatikan dan digalakkan. Dengan alasan biaya mahal, rumit, susah, sampai anggapan bahwa budaya membuang sampah sembarangan masih tinggi. Dan itulah sebuah kenyataan yang masih menjadi fenomena wajar di tanah air. Masihkah mau membuang sampah sembarangan?

Kamis, 07 Maret 2013

Tentang Selokan Mataram






Hampir semua orang yang pernah tinggal di Yogyakarta pasti tahu Selokan Mataram. Terletak diutara kota Yogyakarta. Rupanya selokan atau kanal ini memiliki sejarah yang lumayan panjang. Maka tidak ada salahnya berbagi kisah mengenai Selokan fenomenal ini.

Saluran Mataram adalah kanal irigasi yang menghubungkan Kali Progo di barat dan Sungai Opak di timur. Masyarakat lebih mengenal nama populernya, Selokan Mataram. Selokan Mataram ini terletak di Daerah Istimewa Yogyakarta dan menjadi bagian dari Jaringan Saluran Induk Mataram.

Selokan Mataram merupakan salah satu saluran air buatan dalam Jaringan Saluran Induk Mataram (JSIM). Selain Selokan Mataram, JSIM juga terdiri atas Saluran Induk Karang Talun (3 km) dan Saluran Van der Wicjk (17 km). Seperti namanya, ketiga saluran ini adalah saluran induk yang dibuat untuk mengairi lahan pertanian terutama di bagian utara Yogyakarta agar dapat berproduksi sepanjang tahun. Dari saluran-saluran induk tersebut, petani membuat saluran-saluran kecil yang mengalirkan air irigasi menuju sawah dan ladang mereka.
Sebelum saluran-saluran tersebut dibangun, Yogyakarta adalah kawasan gersang dengan hasil pertanian yang sangat minim. Pengairan lahan pertanian di masa itu hanya mengandalkan air hujan karena minimnya sumber air alami. Sungai dan kali yang membelah kawasan inti Kerajaan Mataram saat itu, seperti Kali Code, Kali Gajah Wong dan Kali Winongo, sulit diandalkan. Salah satunya adalah karena umumnya bentuk kali yang curam. Posisi aliran air seolah di dasar jurang aliran sungai, padahal kawasan dataran yang memungkinkan untuk dijadikan lahan pertanian berada jauh di atasnya.
Pada masa pemerintahan Sri Sultan Hamengkubuwana VIII, di wilayah Yogyakarta banyak berdiri pabrik gula, berjumlah 17 pabrik. Dengan berkembangnya pabrik-pabrik tersebut maka kemudian dibangun sarana-sarana pengairan (irigasi) di wilayah Yogyakarta Pemerintah Kerajaan Belanda yang menguasai Tanah Air di masa itu membangun saluran Van der Wicjk pada tahun 1909 di kawasan yang saat ini masuk ke dalam Kecamatan Moyudan, Kabupaten Sleman. Saluran Van der Wicjk dibangun untuk mengairi lahan perkebunan tebu sebagai penunjang industri gula di kawasan Madukismo, Kabupaten Bantul. Keberadaan saluran ini tidak banyak membantu masyarakat petani Yogyakarta yang berlokasi jauh dari saluran tersebut. Sebagian besar lahan pertanian di Yogyakarta saat itu masih bersifat tadah hujan. Salah satu tindakan yang mengukuhkan Sri Sultan HB IX sebagai pemegang Tahta Untuk Rakyat, yaitu peranan beliau dalam penempatan tenaga kerja romusha di wilayah Yogyakarta. Pada masa penjajahan Jepang, tenaga romusha disalurkan ke luar Pulau Jawa untuk mengerjakan proyek-proyek pembangunan sarana transportasi, pertanian dan perkebunan untuk kepentingan pemenangan perang bagi pihak Jepang. Sri Sultan HB IX dengan pengaruhnya yang besar terhadap pemerintahan Jepang, mengusulkan agar romusha dari wilayah Yogyakarta dapat mengerjakan proyrk-proyek di wilayah Yogyakarta sendiri. Selain itu, Sri Sultan HB IX mengusulkan proyek pembangunan saluran irigasi yang menghubungkan Sungai Progo dan Sungai Opak.
Jepang yang berhasil mengalahkan pendudukan Belanda di Indonesia pada pertengahan 1940an pun mulai membangun berbagai infrastruktur yang dapat menunjang kebutuhan perang yang sedang panas-panasnya melawan Amerika Serikat saat itu. Kita mengenalnya sebagai kerja paksa yang pekerjanya disebut Romusa.
Kebijakan kerja paksa oleh Jepang diterapkan di seluruh kawasan jajahannya di Tanah Air, termasuk Yogyakarta. Sri Sultan Hamengku Buwono IX sebagai Raja Mataram (Yogyakarta) saat itu pun berpikir keras agar rakyatnya terlindungi dari kebijakan pengiriman rakyatnya sebagai romusa di luar area kekuasaan kerajaan. Sekalipun harus bekerja paksa, setidaknya dilakukan di kawasan kerajaan Yogyakarta dan hasilnya dapat dirasakan oleh rakyat.
Ternyata usulan Sri Sultan disetujui Jepang dan terbebaslah warga Yogyakarta untuk ikut Romusha, melainkan dialihkan untuk membangun saluran air yang sebenarnya untuk kemakmuran warga juga. menurut legenda juga diceritakan bahwa Sunan Kalijaga pernah berujar bahwa Yogyakarta bisa makmur jika Kali Pogo dan Sungai Opak bersatu. Hal tersebut mungkin ada benarnya, namun kedua sungai itu bukan bersatu secara alami melainkan disatukan dengan saluran air. Kenyataannya, warga Yogyakarta sekarang lebih makmur daripada sebelum adanya Selokan Mataram dan selokan itu telah mengairi ribuan hektar lahan pertanian yang sampai saat ini masih menghijau pada saat musim kemarau
Mungkin karena teringat oleh petuah Sunan Kalijaga bahwa Kerajaan Mataram akan sejahtera bila Kali Progo di Barat disatukan dengan Kali Opak di Timur, bahwa wilayah Yogyakarta akan makmur apabila sungai Progo dikawinkan dengan sungai Opak . Hal lain yang dilakukan Sri Sultan HB IX adalah memanipulasi data tentang kemakmuran wilayah Yogyakarta dengan cara menyebutkan bahwa kondisi penduduk dan areal pertanian nya sangat memprihatinkan karena masalah pengairan. Sehingga jika ada sarana pengairan maka hasil pertanian akan melimpah dan dapat memberikan kontribusi penting bagi Jepang. Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, kemudian pemerintah Jepang menyetujui dibangunnya sarana pengairan tersebut yang nantinya dikenal dengan nama Selokan Mataram, sehingga hal ini menyelamatkan atau mengurangi penderitaan dan korban jiwa pada para pekerja romusha dan memberikan manfaat yang besar bagi kemajuan wilayah Yogyakarta. Selokan Mataram dibanguan tahun 1944, sepanjang 30,8 km dan mengairi areal pertanian seluas 15.734 ha. Saluran ini berhulu di selokan Van Der Wijck yaitu di dusun Macanan, Desa Bligo, Kecamatan Ngluwar, Kabupaten Magelang.maka tercetus oleh Sri Sultan untuk membangun saluran yang menghubungkan kedua sungai tersebut. Ide tersebut diterima oleh Jepang karena dianggap dapat menjadi saluran irigasi yang mendukung peningkatan produksi pertanian sehingga mampu menunjang kebutuhan logistik selama peperangan. Di masa pendudukan Jepang, Selokan Mataram yang membentang sepanjang sekitar 31,2 km tersebut dibangun dan lebih dikenal sebagai Kanal Yoshiro. Namun lambat laun, masyarakat menyebutnya sebagai Selokan Mataram seperti yang kita kenal sekarang.
Renovasi yang pernah dilakukan, pertama tahun 1950, yang terakhir tahun 1980 oleh Departemen Pekerjaan Umun yang memperbaiki talud selokan di bagian hulu sepanjang 10 km.
Bila kita berjalan-jalan ke Yogyakarta, misalnya ke kawasan kampus di Bulaksumur atau Babarsari, Sleman, kita akan melihat sebuah saluran air yang mengalir dari barat ke timur. Saluran air mirip kali yang hanya selebar sekitar dua meter tersebut bisa kita lihat tepat misalnya di depan warung makan SGPC yang kesohor itu. Itu adalah Selokan Mataram yang memiliki nilai sejarah dan berperan penting bagi pertanian Yogyakarta. Mungkin ada diantara kalian yang bingung kenapa Selokan Mataram tidak di dalamkan agar airnya tidak meluap, yah beginilah sebabnya karena di dasar Selokan Mataram sudah diberi batu bata, Woow, Jika anda menyusuri selokan mataram coba lihat dehh, selokkannya mengikuti jalan woow, walaupun di bawahnya ada sungai selokan mataram tetap mengalir di jalurnya, woow


















Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Saluran_Mataram , http://jogjaicon.blogspot.com/2011/02/selokan-mataram-yogyakarta-sejarah-dan.html , http://sosbud.kompasiana.com/2012/01/11/selokan-mataram-urat-nadi-yang-sekarat/ *dengan perubahan seperlunya

Rabu, 13 Februari 2013

Ada Apa Dengan Valentine???



Valentine




Alhamdulillahilladzi hamdan katsiron thoyyiban mubarokan fih kama yuhibbu robbuna wa yardho. Allahumma sholli ‘ala nabiyyina Muhammad wa ‘ala alihi wa shohbihi wa sallam
Valentine sebentar lagi, hadiah apa yang sudah kamu siapkan kepada dia? tak perlu mahal, yang penting hadiah itu kamu buat sespesial mungkin. Nah, bagaimana caranya?
Apakah dengan menulis cerita cinta atau syair-syair cinta kepadanya? Atau dengan mengabadikan foto atau video dengannya? Atau dengan hadiah cokelat dan bunga untuknya?
Sebelum kamu melakukan itu semua, jadikan tips dibawah ini sebagai kado valentine untuknya agar apa yang kamu lakukan jauh lebih berkesan sebelumnya dan very very romanticeeee….! luph uuu…

Alhamdulillahilladzi hamdan katsiron thoyyiban mubarokan fih kama yuhibbu robbuna wa yardho. Allahumma sholli ‘ala nabiyyina Muhammad wa ‘ala alihi wa shohbihi wa sallam.

Banyak kalangan pasti sudah mengenal hari valentine (bahasa Inggris: Valentine’s Day). Hari tersebut dirayakan sebagai suatu perwujudan cinta kasih seseorang. Perwujudan yang bukan hanya untuk sepasang muda-mudi yang sedang jatuh cinta. Namun, hari tersebut memiliki makna yang lebih luas lagi. Di antaranya kasih sayang antara sesama, pasangan suami-istri, orang tua-anak, kakak-adik dan lainnya. Sehingga valentine’s day biasa disebut pula dengan hari kasih sayang.


Sungguh ironis memang kondisi umat Islam saat ini. Sebagian orang mungkin sudah mengetahui kenyataan sejarah di atas. Seolah-olah mereka menutup mata dan menyatakan boleh-boleh saja merayakan hari valentine yang cikal bakal sebenarnya adalah ritual paganisme. Sudah sepatutnya kaum muslimin berpikir, tidak sepantasnya mereka merayakan hari tersebut setelah jelas-jelas nyata bahwa ritual valentine adalah ritual non muslim bahkan bermula dari ritual paganisme.

Selanjutnya kita akan melihat berbagai kerusakan yang ada di hari Valentine.

Asal Usul Hari Valentine
Sebenarnya ada banyak versi yang tersebar berkenaan dengan asal-usul  Valentine’s Day. Namun, pada umumnya kebanyakan orang mengetahui tentang  peristiwa sejarah yang dimulai ketika dahulu kala bangsa Romawi  memperingati suatu hari besar setiap tanggal 15 Februari yang dinamakan  Lupercalia. Perayaan Lupercalia adalah rangkaian upacara pensucian di  masa Romawi Kuno (13-18 Februari). Dua hari pertama, dipersembahkan  untuk dewi cinta (queen of feverish love) Juno Februata. Pada  hari ini, para pemuda mengundi nama–nama gadis di dalam kotak. Lalu  setiap pemuda mengambil nama secara acak dan gadis yang namanya keluar  harus menjadi pasangannya selama setahun untuk senang-senang dan  dijadikan obyek hiburan. Pada 15 Februari, mereka meminta perlindungan  dewa Lupercalia dari gangguan srigala. Selama upacara ini, kaum muda  melecut orang dengan kulit binatang dan wanita berebut untuk dilecut  karena anggapan lecutan itu akan membuat mereka menjadi lebih subur.
Ketika agama Kristen Katolik menjadi agama negara di Roma, penguasa  Romawi dan para tokoh agama katolik Roma mengadopsi upacara ini dan  mewarnainya dengan nuansa Kristiani, antara lain mengganti nama-nama  gadis dengan nama-nama Paus atau Pastor. Di antara pendukungnya adalah  Kaisar Konstantine dan Paus Gregory I (The Encyclopedia Britannica, sub  judul: Christianity). Agar lebih mendekatkan lagi pada ajaran Kristen,  pada 496 M Paus Gelasius I menjadikan upacara Romawi Kuno ini menjadi  Hari Perayaan Gereja dengan nama Saint Valentine’s Day untuk menghormati  St. Valentine yang kebetulan mati pada 14 Februari (The World Book  Encyclopedia 1998).
Kaitan Hari Kasih Sayang dengan Valentine
The Catholic Encyclopedia Vol. XV sub judul St. Valentine menuliskan  ada 3 nama Valentine yang mati pada 14 Februari, seorang di antaranya  dilukiskan sebagai yang mati pada masa Romawi. Namun demikian tidak  pernah ada penjelasan siapa “St. Valentine” yang dimaksud, juga dengan  kisahnya yang tidak pernah diketahui ujung-pangkalnya karena tiap sumber  mengisahkan cerita yang berbeda.
Menurut versi pertama, Kaisar Claudius II memerintahkan menangkap dan  memenjarakan St. Valentine karena menyatakan Tuhannya adalah Isa  Al-Masih dan menolak menyembah tuhan-tuhan orang Romawi. Orang-orang  yang mendambakan doa St.Valentine lalu menulis surat dan menaruhnya di  terali penjaranya.
Versi kedua menceritakan bahwa Kaisar Claudius II menganggap tentara  muda bujangan lebih tabah dan kuat dalam medan peperangan daripada orang  yang menikah. Kaisar lalu melarang para pemuda untuk menikah, namun  St.Valentine melanggarnya dan diam-diam menikahkan banyak pemuda  sehingga iapun ditangkap dan dihukum gantung pada 14 Februari 269 M (The  World Book Encyclopedia, 1998).
Versi lainnya menceritakan bahwa sore hari sebelum Santo Valentinus  akan gugur sebagai martir (mati sebagai pahlawan karena memperjuangkan  kepercayaan), ia menulis sebuah pernyataan cinta kecil yang diberikannya  kepada sipir penjaranya yang tertulis “Dari Valentinusmu”. (Sumber  pembahasan di atas: http://id.wikipedia.org/ dan lain-lain)
Dari penjelasan di atas dapat kita tarik kesimpulan:
1.      Valentine’s Day berasal dari upacara keagamaan Romawi Kuno yang penuh dengan paganisme dan kesyirikan.
2.      Upacara Romawi Kuno di atas akhirnya dirubah menjadi hari perayaan  gereja dengan nama Saint Valentine’s Day atas inisiatif Paus Gelasius I.  Jadi acara valentine menjadi ritual agama Nashrani yang dirubah  peringatannya menjadi tanggal 14 Februari, bertepatan dengan matinya St.  Valentine.
3.      Hari valentine juga adalah hari penghormatan kepada tokoh nashrani yang dianggap sebagai pejuang dan pembela cinta.
4.      Pada perkembangannya di zaman modern saat ini, perayaan valentine disamarkan dengan dihiasi nama “hari kasih sayang”.

Sungguh ironis memang kondisi umat Islam saat ini. Sebagian orang  mungkin sudah mengetahui kenyataan sejarah di atas. Seolah-olah mereka  menutup mata dan menyatakan boleh-boleh saja merayakan hari valentine  yang cikal bakal sebenarnya adalah ritual paganisme. Sudah sepatutnya  kaum muslimin berpikir, tidak sepantasnya mereka merayakan hari tersebut  setelah jelas-jelas nyata bahwa ritual valentine adalah ritual non  muslim bahkan bermula dari ritual paganisme.
Selanjutnya kita akan melihat berbagai kerusakan yang ada di hari Valentine.
Kerusakan Pertama: Merayakan Valentine Berarti Meniru-niru Orang Kafir
Agama Islam telah melarang kita meniru-niru orang kafir (baca:  tasyabbuh). Larangan ini terdapat dalam berbagai ayat, juga dapat  ditemukan dalam beberapa sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam  dan hal ini juga merupakan kesepakatan para ulama (baca: ijma’). Inilah  yang disebutkan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dalam kitab beliau Iqtidho’ Ash Shiroth Al Mustaqim (Ta’liq: Dr. Nashir bin ‘Abdil Karim Al ‘Aql, terbitan Wizarotusy Syu’un Al Islamiyah).
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan agar kita menyelisihi orang Yahudi dan Nashrani. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى لاَ يَصْبُغُونَ ، فَخَالِفُوهُمْ
“Sesungguhnya orang Yahudi dan Nashrani tidak mau merubah uban, maka selisihlah mereka.” (HR. Bukhari no. 3462 dan Muslim no. 2103) Hadits ini menunjukkan  kepada kita agar menyelisihi orang Yahudi dan Nashrani secara umum dan  di antara bentuk menyelisihi mereka adalah dalam masalah uban. (Iqtidho’, 1/185)
Dalam hadits lain, Rasulullah menjelaskan secara umum supaya kita tidak meniru-niru orang kafir. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ
“Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka.” (HR. Ahmad dan Abu Dawud. Syaikhul Islam dalam Iqtidho’ [hal. 1/269] mengatakan bahwa sanad hadits ini jayid/bagus. Syaikh Al  Albani mengatakan bahwa hadits ini shohih sebagaiman dalam Irwa’ul Gholil no. 1269). Telah jelas di muka bahwa hari Valentine adalah perayaan  paganisme, lalu diadopsi menjadi ritual agama Nashrani. Merayakannya  berarti telah meniru-niru mereka.
Kerusakan Kedua: Menghadiri Perayaan Orang Kafir Bukan Ciri Orang Beriman
Allah Ta’ala sendiri telah mencirikan sifat orang-orang beriman.  Mereka adalah orang-orang yang tidak menghadiri ritual atau perayaan  orang-orang musyrik dan ini berarti tidak boleh umat Islam merayakan  perayaan agama lain semacam valentine. Semoga ayat berikut bisa menjadi  renungan bagi kita semua.
Allah Ta’ala berfirman,
وَالَّذِينَ لَا يَشْهَدُونَ الزُّورَ وَإِذَا مَرُّوا بِاللَّغْوِ مَرُّوا كِرَامًا
“Dan orang-orang yang tidak menyaksikan perbuatan zur, dan  apabila mereka bertemu dengan (orang-orang) yang mengerjakan  perbuatan-perbuatan yang tidak berfaedah, mereka lalui (saja) dengan  menjaga kehormatan dirinya.”(QS. Al Furqon [25]: 72)
Ibnul Jauziy dalam Zaadul Maysir mengatakan bahwa ada 8  pendapat mengenai makna kalimat “tidak menyaksikan perbuatan zur”,  pendapat yang ada ini tidaklah saling bertentangan karena  pendapat-pendapat tersebut hanya menyampaikan macam-macam perbuatan zur.  Di antara pendapat yang ada mengatakan bahwa “tidak menyaksikan  perbuatan zur” adalah tidak menghadiri perayaan orang musyrik. Inilah  yang dikatakan oleh Ar Robi’ bin Anas.
Jadi, ayat di atas adalah pujian untuk orang yang tidak menghadiri  perayaan orang musyrik. Jika tidak menghadiri perayaan tersebut adalah  suatu hal yang terpuji, maka ini berarti melakukan perayaan tersebut  adalah perbuatan yang sangat tercela dan termasuk ‘aib (Lihat Iqtidho’,  1/483). Jadi, merayakan Valentine’s Day bukanlah ciri orang beriman  karena jelas-jelas hari tersebut bukanlah hari raya umat Islam.
Kerusakan Ketiga: Mengagungkan Sang Pejuang Cinta Akan Berkumpul Bersamanya di Hari Kiamat Nanti
Jika orang mencintai Allah dan Rasul-Nya, maka dia akan mendapatkan keutamaan berikut ini.
Dari Anas bin Malik, beliau mengatakan bahwa seseorang bertanya pada Nabishallallahu ‘alaihi wa sallam,
مَتَّى السَّاعَةُ يَا رَسُولَ اللَّهِ
“Kapan terjadi hari kiamat, wahai Rasulullah?”
Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata,
مَا أَعْدَدْتَ لَهَا
“Apa yang telah engkau persiapkan untuk menghadapinya?”
Orang tersebut menjawab,
مَا أَعْدَدْتُ لَهَا مِنْ كَثِيرِ صَلاَةٍ وَلاَ صَوْمٍ وَلاَ صَدَقَةٍ ، وَلَكِنِّى أُحِبُّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ
“Aku tidaklah mempersiapkan untuk menghadapi hari tersebut dengan  banyak shalat, banyak puasa dan banyak sedekah. Tetapi yang aku  persiapkan adalah cinta Allah dan Rasul-Nya.”
Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata,
أَنْتَ مَعَ مَنْ أَحْبَبْتَ
“(Kalau begitu) engkau akan bersama dengan orang yang engkau cintai.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dalam riwayat lain di Shohih Bukhari, Anas mengatakan,
فَمَا فَرِحْنَا بِشَىْءٍ فَرَحَنَا بِقَوْلِ النَّبِىِّ – صلى الله  عليه وسلم – « أَنْتَ مَعَ مَنْ أَحْبَبْتَ » . قَالَ أَنَسٌ فَأَنَا  أُحِبُّ النَّبِىَّ – صلى الله عليه وسلم – وَأَبَا بَكْرٍ وَعُمَرَ ،  وَأَرْجُو أَنْ أَكُونَ مَعَهُمْ بِحُبِّى إِيَّاهُمْ ، وَإِنْ لَمْ  أَعْمَلْ بِمِثْلِ أَعْمَالِهِمْ
“Kami tidaklah pernah merasa gembira sebagaimana rasa gembira  kami ketika mendengar sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam: Anta  ma’a man ahbabta (Engkau akan bersama dengan orang yang engkau cintai).”
Anas pun mengatakan,
فَأَنَا أُحِبُّ النَّبِىَّ – صلى الله عليه وسلم – وَأَبَا بَكْرٍ  وَعُمَرَ ، وَأَرْجُو أَنْ أَكُونَ مَعَهُمْ بِحُبِّى إِيَّاهُمْ ، وَإِنْ  لَمْ أَعْمَلْ بِمِثْلِ أَعْمَالِهِمْ
“Kalau begitu aku mencintai Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,  Abu Bakar, dan ‘Umar. Aku berharap bisa bersama dengan mereka karena  kecintaanku pada mereka, walaupun aku tidak bisa beramal seperti amalan  mereka.”
Bandingkan, bagaimana jika yang dicintai dan diagungkan adalah  seorang tokoh Nashrani yang dianggap sebagai pembela dan pejuang cinta  di saat raja melarang menikahkan para pemuda. Valentine-lah sebagai  pahlawan dan pejuang ketika itu. Lihatlah sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam di atas: “Kalau  begitu engkau bersama dengan orang yang engkau cintai”. Jika Anda  seorang muslim, manakah yang Anda pilih, dikumpulkan bersama orang-orang  sholeh ataukah bersama tokoh Nashrani yang jelas-jelas kafir?
Siapa yang mau dikumpulkan di hari kiamat bersama dengan orang-orang  kafir[?] Semoga menjadi bahan renungan bagi Anda, wahai para pengagum  Valentine!
Kerusakan Keempat: Ucapan Selamat Berakibat Terjerumus Dalam Kesyirikan dan Maksiat
“Valentine” sebenarnya berasal dari bahasa Latin yang berarti: “Yang  Maha Perkasa, Yang Maha Kuat dan Yang Maha Kuasa”. Kata ini ditujukan  kepada Nimrod dan Lupercus, tuhan orang Romawi. (Dari berbagai sumber)
Oleh karena itu disadari atau tidak, jika kita meminta orang menjadi  “To be my valentine (Jadilah valentineku)”, berarti sama dengan kita  meminta orang menjadi “Sang Maha Kuasa”. Jelas perbuatan ini merupakan  kesyirikan yang besar, menyamakan makhluk dengan Sang Khalik,  menghidupkan budaya pemujaan kepada berhala.
Kami pun telah kemukakan di awal bahwa hari valentine jelas-jelas  adalah perayaan nashrani, bahkan semula adalah ritual paganisme. Oleh  karena itu, mengucapkan selamat hari kasih sayang atau ucapan selamat  dalam hari raya orang kafir lainnya adalah sesuatu yang diharamkan  berdasarkan kesepakatan para ulama (baca: ijma’ kaum muslimin),  sebagaimana hal ini dikemukakan oleh Ibnul Qoyyim rahimahullah dalam kitabnya Ahkamu Ahlidz Dzimmah (1/441,Asy Syamilah). Beliau rahimahullah mengatakan, “Adapun memberi ucapan selamat pada syi’ar-syi’ar kekufuran  yang khusus bagi orang-orang kafir (seperti mengucapkan selamat natal  atau selamat hari valentine, pen) adalah sesuatu yang diharamkan  berdasarkan ijma’ (kesepakatan) kaum muslimin. Contohnya adalah memberi  ucapan selamat pada hari raya dan puasa mereka seperti mengatakan,  ‘Semoga hari ini adalah hari yang berkah bagimu’, atau dengan ucapan  selamat pada hari besar mereka dan semacamnya. Kalau memang orang yang  mengucapkan hal ini bisa selamat dari kekafiran, namun dia tidak akan  lolos dari perkara yang diharamkan. Ucapan selamat hari raya seperti ini  pada mereka sama saja dengan kita mengucapkan selamat atas sujud yang  mereka lakukan pada salib, bahkan perbuatan seperti ini lebih besar  dosanya di sisi Allah. Ucapan selamat semacam ini lebih dibenci oleh  Allah dibanding seseorang memberi ucapan selamat pada orang yang minum  minuman keras, membunuh jiwa, berzina, atau ucapan selamat pada maksiat  lainnya.”
Kerusakan Kelima: Hari Kasih Sayang Menjadi Hari Semangat Berzina
Perayaan Valentine’s Day di masa sekarang ini mengalami pergeseran.  Kalau di masa Romawi, sangat terkait erat dengan dunia para dewa dan  mitologi sesat, kemudian di masa Kristen dijadikan bagian dari simbol  perayaan hari agama, maka di masa sekarang ini identik dengan pergaulan  bebas muda-mudi. Mulai dari yang paling sederhana seperti pesta, kencan,  bertukar hadiah hingga penghalalan praktek zina secara legal. Semua  dengan mengatasnamakan semangat cinta kasih.
Dalam semangat hari Valentine itu, ada semacam kepercayaan bahwa melakukan maksiat dan  larangan-larangan agama seperti berpacaran, bergandeng tangan,  berpelukan, berciuman, bahkan hubungan seksual di luar nikah di kalangan  sesama remaja itu menjadi boleh. Alasannya, semua itu adalah ungkapan  rasa kasih sayang. Na’udzu billah min dzalik.
Padahal mendekati zina saja haram, apalagi melakukannya. Allah Ta’ala berfirman,
وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا
“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.” (QS. Al Isro’ [17]: 32)
Dalam Tafsir Jalalain dikatakan bahwa larangan dalam ayat ini lebih  keras daripada perkataan ‘Janganlah melakukannya’. Artinya bahwa jika  kita mendekati zina saja tidak boleh, apalagi sampai melakukan zina,  jelas-jelas lebih terlarang.
Kerusakan Keenam: Meniru Perbuatan Setan
Menjelang hari Valentine-lah berbagai ragam coklat, bunga, hadiah,  kado dan souvenir laku keras. Berapa banyak duit yang dihambur-hamburkan  ketika itu. Padahal sebenarnya harta tersebut masih bisa dibelanjakan  untuk keperluan lain yang lebih bermanfaat atau malah bisa disedekahkan  pada orang yang membutuhkan agar berbuah pahala. Namun, hawa nafsu  berkehendak lain. Perbuatan setan lebih senang untuk diikuti daripada  hal lainnya. Itulah pemborosan yang dilakukan ketika itu mungkin bisa  bermilyar-milyar rupiah dihabiskan ketika itu oleh seluruh penduduk  Indonesia, hanya demi merayakan hari Valentine. Tidakkah mereka  memperhatikan firman Allah,
وَلا تُبَذِّرْ تَبْذِيرًا إِنَّ الْمُبَذِّرِينَ كَانُوا إِخْوَانَ الشَّيَاطِينِ
“Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros.  Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan.” (QS. Al Isro’ [17]: 26-27). Maksudnya adalah mereka menyerupai setan dalam hal ini. Ibnu Mas’ud dan Ibnu ‘Abbas mengatakan, “Tabdzir (pemborosan) adalah menginfakkan sesuatu pada jalan yang keliru.” (Lihat Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim)
Itulah sebagian kerusakan yang ada di hari valentine, mulai dari  paganisme, kesyirikan, ritual Nashrani, perzinaan dan pemborosan.  Sebenarnya, cinta dan kasih sayang yang diagung-agungkan di hari  tersebut adalah sesuatu yang semu yang akan merusak akhlak dan  norma-norma agama. Perlu diketahui pula bahwa Valentine’s Day bukan  hanya diingkari oleh pemuka Islam melainkan juga oleh agama lainnya.  Sebagaimana berita yang kami peroleh dari internet bahwa hari Valentine  juga diingkari di India yang mayoritas penduduknya beragama Hindu.  Alasannya, karena hari valentine dapat merusak tatanan nilai dan norma  kehidupan bermasyarakat. Kami katakan: “Hanya orang yang tertutup  hatinya dan mempertuhankan hawa nafsu saja yang enggan menerima  kebenaran.”
Oleh karena itu, kami ingatkan agar kaum muslimin tidak ikut-ikutan  merayakan hari Valentine, tidak boleh mengucapkan selamat hari  Valentine, juga tidak boleh membantu menyemarakkan acara ini dengan jual  beli, mengirim kartu, mencetak, dan mensponsori acara tersebut karena  ini termasuk tolong menolong dalam dosa dan kemaksiatan. Ingatlah,  Setiap orang haruslah takut pada kemurkaan Allah Ta’ala.  Semoga tulisan  ini dapat tersebar pada kaum muslimin yang lainnya yang belum  mengetahui. Semoga Allah memberi taufik dan hidayah kepada kita semua.
Fatwa Ulama mengenai hari Valentine
Valentine’s Day sebenarnya, bersumber dari paganisme orang musyrik, penyembahan berhala dan penghormatan pada pastor kuffar. Bahkan tak ada kaitannya dengan “kasih sayang”, lalu kenapa kita masih juga menyambut Hari Valentine ? Adakah ia merupakan hari yang istimewa? Adat? Atau hanya ikut-ikutan semata tanpa tahu asal muasalnya?
“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mengetahui tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya akan diminta pertangggung jawabannya” (Al Isra’ : 36).
Sebelum kita terjerumus pada budaya yang dapat menyebabkan kita tergelincir kepada kemaksiatan maupun penyesalan, kita tahu bahwa acara itu jelas berasal dari kaum kafir yang akidahnya berbeda dengan ummat Islam, sedangkan Rasulullah bersabda: Diriwayatkan dari Abu Said al-Khudri Radiyallahu ‘anhu : Rasulullah bersabda: “Kamu akan mengikuti sunnah orang-orang sebelum kamu sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta. Sampai mereka masuk ke dalam lubang biawak kamu tetap mengikuti mereka. Kami bertanya: Wahai Rasulullah, apakah yang kamu maksudkan itu adalah orang-orang Yahudi dan orang-orang Nasrani? Rasulullah bersabda: Kalau bukan mereka, siapa lagi?” ( HR. Bukhori dan Muslim ).
Pertanyaan : Sebagian orang merayakan Yaum Al-Hubb (Hari Kasih Sayang) pada tanggal 14 Februari [bulan kedua pada kalender Gregorian kristen / Masehi] setiap tahun, diantaranya dengan saling-menghadiahi bunga mawar merah. Mereka juga berdandan dengan pakaian merah (merah jambu,red), dan memberi ucapan selamat satu sama lain (berkaitan dengan hari tsb).
Beberapa toko-toko gula-gula pun memproduksi manisan khusus – berwarna merah- dan yang menggambarkan simbol hati/jantung ketika itu (simbol love/cinta, red). Toko-tokopun tersebut mengiklankan yang barang-barang mereka secara khusus dikaitkan dengan hari ini. Bagaimana pandangan syariah Islam mengenai hal berikut :
1. Merayakan hari valentine ini ?
2. Melakukan transaksi pembelian pada hari valentine ini?
3. Transaksi penjualan – sementara pemilik toko tidak merayakannya – dalam berbagai hal yang dapat digunakan sebagai hadiah bagi yang sedang merayakan?
Semoga Allah memberi Anda penghargaan dengan seluruh kebaikan !
Jawaban : Bukti yang jelas terang dari Al Qur’an dan Sunnah – dan ini adalah yang disepakati oleh konsensus ( Ijma’) dari ummah generasi awal muslim – menunjukkan bahwa ada hanya dua macam Ied (hari Raya) dalam Islam : ‘ Ied Al-Fitr (setelah puasa Ramadhan) dan ‘ Ied Al-Adha (setelah hari ‘ Arafah untuk berziarah).
Maka seluruh Ied yang lainnya – apakah itu adalah buatan seseorang, kelompok, peristiwa atau even lain – yang diperkenalkan sebagai hari Raya / ‘Ied, tidaklah diperkenankan bagi muslimin untuk mengambil bagian didalamnya, termasuk mengadakan acara yang menunjukkan suka rianya pada even tersebut, atau membantu didalamnya – apapun bentuknya – sebab hal ini telah melampaui batas-batas syari’ah Allah:
وَتِلْكَ حُدُودُاللَّهِ وَمَن يَتَعَدَّ حُدُودَ اللَّهِ فَقَدْ ظَلَمَ نَفْسَهُ
Itulah hukum-hukum Allah dan barangsiapa yang melanggar hukum-hukum Allah, maka sesungguhnya dia telah berbuat zalim terhadap dirinya sendiri. [ Surah At-Thalaq ayat 1]
Jika kita menambah-nambah Ied yang telah ditetapkan, sementara faktanya bahwa hari raya ini merupakan hari raya orang kafir, maka yang demikian termasuk berdosa. Disebabkan perayaan Ied tersebut meniru-niru (tasyabbuh) dengan perilaku orang-orang kafir dan merupakan jenis Muwaalaat (Loyalitas) kepada mereka. Dan Allah telah melarang untuk meniru-niru perilaku orang kafir tersebut dan termasuk memiliki kecintaan, kesetiaan kepada mereka, yang termaktub dalam kitab Dzat yang Maha Perkasa (Al Qur’an). Ini juga ketetapan dari Nabi (Shalallaahu ` Alaihi wa sallam) bahwa beliau bersabda : “Barangsiapa meniru suatu kaum, maka dia termasuk dari kaum tersebut”.
Ied al-Hubb (perayaan Valentine’s Day) datangnya dari kalangan apa yang telah disebutkan, termasuk salah satu hari besar / hari libur dari kaum paganis Kristen. Karenanya, diharamkan untuk siapapun dari kalangan muslimin, yang dia mengaku beriman kepada Allah dan Hari Akhir, untuk mengambil bagian di dalamnya, termasuk memberi ucapan selamat (kepada seseorang pada saat itu). Sebaliknya, adalah wajib untuknya menjauhi dari perayaan tersebut – sebagai bentuk ketaatan pada Allah dan Rasul-Nya, dan menjaga jarak dirinya dari kemarahan Allah dan hukumanNya.
Lebih-lebih lagi, hal itu terlarang untuk seorang muslim untuk membantu atau menolong dalam perayaan ini, atau perayaan apapun juga yang termasuk terlarang, baik berupa makanan atau minuman, jual atau beli, produksi, ucapan terima kasih, surat-menyurat, pengumuman, dan lain lain. Semua hal ini dikaitkan sebagai bentuk tolong-menolong dalam dosa serta pelanggaran, juga sebagai bentuk pengingkaran atas Allah dan Rasulullah. Allaah, Dzat yang Maha Agung dan Maha Tinggi, berfirman:
وَتَعَاوَنُواْ عَلَى الْبرِّ وَالتَّقْوَى وَلاَ تَعَاوَنُواْ عَلَى الإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ وَاتَّقُواْ اللّهَ إِنَّ اللّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ
Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan taqwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertaqwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya. [Surah al-Maa.idah, Ayat 2]
Demikian juga, termasuk kewajiban bagi tiap-tiap muslim untuk memegang teguh atas Al Qur’an dan Sunnah dalam seluruh kondisi – terutama saat terjadi rayuan dan godaan kejelekan. Maka semoga dia memahami dan sadar dari akibat turutnya dia dalam barisan sesat tersebut yang Allah murka padanya (Yahudi) dan atas mereka yang tersesat (Kristen), serta orang-orang yang mengikuti hawa nafsu diantara mereka, yang tidak punya rasa takut – maupun harapan dan pahala – dari Allah, dan atas siapa-siapa yang memberi perhatian sama sekali atas Islam.
Maka hal ini sangat penting bagi muslim untuk bersegera kembali ke jalan Allah, yang Maha Tinggi, mengharap dan memohon Hidayah Nya (Bimbingan) dan Tsabbat (Keteguhan) atas jalanNya. Dan sungguh, tidak ada pemberi petunjuk kecuali Allaah, dan tak seorangpun yang dapat menganugrahkan keteguhan kecuali dariNya.
Dan kepada Allaah lah segala kesuksesan dan semgoa Allaah memberikan sholawat dan salam atas Nabi kita ( Shalallaahu ` Alaihi wa sallam) beserta keluarganya dan rekannya.
Lembaga tetap pengkajian ilmiah dan riset fatwa
Ketua : Syaikh ‘ Abdul ‘ Aziz Al Asy-Syaikh;
Wakil Ketua : Syaikh Saalih ibn Fauzaan;
Anggota: Syaikh ‘ Abdullaah ibn Ghudayyaan;
Anggota: Syaikh Bakar Ibn ‘ Abdullaah Abu Zaid
(Fataawa al-Lajnah ad-Daaimah lil-Buhuts al-’Ilmiyyah Wal-Iftaa.- Fatwa Nomor 21203. Lembaga tetap pengkajian ilmiah dan riset fatwa Saudi Arabia)
Dinukil dari http://www.fatwa-online.com/fataawa/innovations/celebrations/cel003/0020123_1.htm.
Pertanyaan : Bagaimana hukum merayakan hari Kasih Sayang / Valentine Day’s ?
Syaikh Muhammad Sholih Al-Utsaimin menjawab :
“Merayakan hari Valentine itu tidak boleh, karena:
Pertama: ia merupakan hari raya bid‘ah yang tidak ada dasar hukumnya di dalam syari‘at Islam.
Kedua: ia dapat menyebabkan hati sibuk dengan perkara-perkara rendahan seperti ini yang sangat bertentangan dengan petunjuk para salaf shalih (pendahulu kita) – semoga Allah meridhai mereka. Maka tidak halal melakukan ritual hari raya, baik dalam bentuk makan-makan, minum-minum, berpakaian, saling tukar hadiah ataupun lainnya. Hendaknya setiap muslim merasa bangga dengan agamanya, tidak menjadi orang yang tidak mempunyai pegangan dan ikut-ikutan. Semoga Allah melindungi kaum muslimin dari segala fitnah (ujian hidup), yang tampak ataupun yang tersembunyi dan semoga meliputi kita semua dengan bimbingan-Nya.”
Maka adalah wajib bagi setiap orang yang mengucapkan dua kalimat syahadat untuk melaksanakan wala’ dan bara’ ( loyalitas kepada muslimin dan berlepas diri dari golongan kafir) yang merupakan dasar akidah yang dipegang oleh para salaf shalih. Yaitu mencintai orang-orang mu’min dan membenci dan menyelisihi (membedakan diri dengan) orang-orang kafir dalam ibadah dan perilaku.
Di antara dampak buruk menyerupai mereka adalah: ikut mempopulerkan ritual-ritual mereka sehingga terhapuslah nilai-nilai Islam. Dampak buruk lainnya, bahwa dengan mengikuti mereka berarti memperbanyak jumlah mereka, mendukung dan mengikuti agama mereka, padahal seorang muslim dalam setiap raka’at shalatnya membaca,
“Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.” (Al-Fatihah:6-7)
Bagaimana bisa ia memohon kepada Allah agar ditunjukkan kepadanya jalan orang-orang yang mukmin dan dijauhkan darinya jalan golongan mereka yang sesat dan dimurkai, namun ia sendiri malah menempuh jalan sesat itu dengan sukarela. Lain dari itu, mengekornya kaum muslimin terhadap gaya hidup mereka akan membuat mereka senang serta dapat melahirkan kecintaan dan keterikatan hati.
Allah Subhannahu wa Ta’ala telah berfirman, yang artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa di antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.” (Al-Maidah:51)
“Kamu tidak akan mendapati sesuatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya.” (Al-Mujadilah: 22)
Ada seorang gadis mengatakan, bahwa ia tidak mengikuti keyakinan mereka, hanya saja hari Valentine tersebut secara khusus memberikan makna cinta dan suka citanya kepada orang-orang yang memperingatinya.
Saudaraku! Ini adalah suatu kelalaian, padahal sekali lagi: Perayaan ini adalah acara ritual agama lain! Hadiah yang diberikan sebagai ungkapan cinta adalah sesuatu yang baik, namun bila dikaitkan dengan pesta-pesta ritual agama lain dan tradisi-tradisi Barat, akan mengakibatkan seseorang terobsesi oleh budaya dan gaya hidup mereka.
Mengadakan pesta pada hari tersebut bukanlah sesuatu yang sepele, tapi lebih mencerminkan pengadopsian nilai-nilai Barat yang tidak memandang batasan normatif dalam pergaulan antara pria dan wanita sehingga saat ini kita lihat struktur sosial mereka menjadi porak-poranda.
Alhamdulillah, kita mempunyai pengganti yang jauh lebih baik dari itu semua, sehingga kita tidak perlu meniru dan menyerupai mereka. Di antaranya, bahwa dalam pandangan kita, seorang ibu mempunyai kedudukan yang agung, kita bisa mempersembahkan ketulusan dan cinta itu kepadanya dari waktu ke waktu, demikian pula untuk ayah, saudara, suami …dst, tapi hal itu tidak kita lakukan khusus pada saat yang dirayakan oleh orang-orang kafir.
Semoga Allah Subhannahu wa Ta’ala senantiasa menjadikan hidup kita penuh dengan kecintaan dan kasih sayang yang tulus, yang menjadi jembatan untuk masuk ke dalam Surga yang hamparannya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa.
Menyampaikan Kebenaran adalah kewajiban setiap Muslim. Kesempatan kita saat ini untuk berdakwah adalah dengan menyampaikan buletin ini kepada saudara-saudara kita yang belum mengetahuinya.
Semoga Allah Ta’ala Membalas ‘Amal Ibadah Kita.
——————————————————
Penjelasan Tambahan :
Beberapa versi sebab-musabab dirayakannya hari Kasih sayang ini, dalam The World Book Encyclopedia (1998) melukiskan banyaknya versi mengenai Valentine’s Day.
1. Perayaan Lupercalia adalah rangkaian upacara pensucian di masa Romawi Kuno (13-18 Februari). Dua hari pertama, dipersembahkan untuk dewi cinta (queen of feverish love) Juno Februata. Pada hari ini, para pemuda mengundi nama –nama gadis di dalam kotak. Lalu setiap pemuda mengambil nama secara acak dan gadis yang namanya keluar harus menjadi pasangannya selama setahun untuk senang-senang dan obyek hiburan. Pada 15 Februari, mereka meminta perlindungan dewa Lupercalia dari gangguan srigala. Selama upacara ini, kaum muda melecut orang dengan kulit binatang dan wanita berebut untuk dilecut karena anggapan lecutan itu akan membuat mereka menjadi lebih subur.
Ketika agama Kristen Katolik masuk Roma, mereka mengadopsi upacara ini dan mewarnainya dengan nuansa Kristiani, antara lain mengganti nama-nama gadis dengan nama-nama Paus atau Pastor. Di antara pendukungnya adalah Kaisar Konstantine dan Paus Gregory I (lihat: The Encyclopedia Britannica, sub judul: Christianity). Agar lebih mendekatkan lagi pada ajaran Kristen, pada 496 M Paus Gelasius I menjadikan upacara Romawi Kuno ini menjadi Hari Perayaan Gereja dengan nama Saint Valentine’s Day untuk menghormati St Valentine yang kebetulan mati pada 14 Februari (lihat: The World Book Encyclopedia 1998).
The Catholic Encyclopedia Vol. XV sub judul St. Valentine menuliskan ada 3 nama Valentine yang mati pada 14 Februari, seorang di antaranya dilukiskan sebagai yang mati pada masa Romawi. Namun demikian tidak pernah ada penjelasan siapa “St. Valentine” termaksud, juga dengan kisahnya yang tidak pernah diketahui ujung-pangkalnya karena tiap sumber mengisahkan cerita yang berbeda.
Menurut versi pertama, Kaisar Claudius II memerintahkan menangkap dan memenjarakan St. Valentine karena menyatakan tuhannya adalah Isa Al-Masih dan menolak menyembah tuhan-tuhan orang Romawi. Maha Tinggi Allah dari apa yang mereka persekutukan. Orang-orang yang mendambakan doa St.Valentine lalu menulis surat dan menaruhnya di terali penjaranya.
Versi kedua menceritakan bahwa Kaisar Claudius II menganggap tentara muda bujangan lebih tabah dan kuat dalam medan peperangan dari pada orang yang menikah. Kaisar lalu melarang para pemuda untuk menikah, namun St.Valentine melanggarnya dan diam-diam menikahkan banyak pemuda sehingga iapun ditangkap dan dihukum gantung pada 14 Februari 269 M (lihat: The World Book Encyclopedia, 1998).
Kebiasaan mengirim kartu Valentine itu sendiri tidak ada kaitan langsung dengan St. Valentine. Pada 1415 M ketika the Duke of Orleans dipenjara di Tower of London, pada perayaan hari gereja mengenang St.Valentine 14 Februari, ia mengirim puisi kepada istrinya di Perancis. Kemudian Geoffrey Chaucer, penyair Inggris mengkaitkannya dengan musim kawin burung dalam puisinya (lihat: The Encyclopedia Britannica, Vol.12 hal.242 , The World Book Encyclopedia, 1998).
Lalu bagaimana dengan ucapan “Be My Valentine?” Ken Sweiger dalam artikel “Should Biblical Christians Observe It?” (www.korrnet.org) mengatakan kata “Valentine” berasal dari Latin yang berarti : “Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuat dan Yang Maha Kuasa”. Kata ini ditujukan kepada Nimrod dan Lupercus, tuhan orang Romawi. Maka disadari atau tidak, -tulis Ken Sweiger- jika kita meminta orang menjadi “to be my Valentine”, hal itu berarti melakukan perbuatan yang dimurkai Tuhan (karena memintanya menjadi “Sang Maha Kuasa”) dan menghidupkan budaya pemujaan kepada berhala. Dalam Islam hal ini disebut Syirik, yang artinya menyekutukan Allah Subhannahu wa Ta’ala. Adapun Cupid (berarti: the desire), si bayi bersayap dengan panah adalah putra Nimrod “the hunter” dewa Matahari. Disebut tuhan Cinta, karena ia rupawan sehingga diburu wanita bahkan ia pun berzina dengan ibunya sendiri! . Layaknya seorang muslim segera bertaubat mengucap istighfar, “Astaghfirullah”, wa naudzubillahi min dzalik.
Penutup
Itulah sebagian kerusakan yang ada di hari valentine, mulai dari paganisme, kesyirikan, ritual Nashrani, perzinaan dan pemborosan. Sebenarnya, cinta dan kasih sayang yang diagung-agungkan di hari tersebut adalah sesuatu yang semu yang akan merusak akhlak dan norma-norma agama. Perlu diketahui pula bahwa Valentine’s Day bukan hanya diingkari oleh pemuka Islam melainkan juga oleh agama lainnya. Sebagaimana berita yang kami peroleh dari internet bahwa hari Valentine juga diingkari di India yang mayoritas penduduknya beragama Hindu. Alasannya, karena hari valentine dapat merusak tatanan nilai dan norma kehidupan bermasyarakat. Kami katakan: “Hanya orang yang tertutup hatinya dan mempertuhankan hawa nafsu saja yang enggan menerima kebenaran.”

Oleh karena itu, kami ingatkan agar kaum muslimin tidak ikut-ikutan merayakan hari Valentine, tidak boleh mengucapkan selamat hari Valentine, juga tidak boleh membantu menyemarakkan acara ini dengan jual beli, mengirim kartu, mencetak, dan mensponsori acara tersebut karena ini termasuk tolong menolong dalam dosa dan kemaksiatan. Ingatlah, Setiap orang haruslah takut pada kemurkaan Allah Ta’ala. Semoga tulisan ini dapat tersebar pada kaum muslimin yang lainnya yang belum mengetahui. Semoga Allah memberi taufik dan hidayah kepada kita semua.

Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimmush sholihaat. Wa shollallahu ‘ala nabiyyina Muhammad wa ‘ala alihi wa shohbihi wa sallam

Radio Rodja 756AM