muter

Laman

Dari Zaid bin Tsabit radhiyallahu ‘anhu beliau berkata: Kami mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

(( مَنْ كانت الدنيا هَمَّهُ فَرَّق الله عليه أمرَهُ وجَعَلَ فَقْرَهُ بين عينيه ولم يَأْتِه من الدنيا إلا ما كُتِبَ له، ومن كانت الآخرةُ نِيَّتَهُ جَمَعَ اللهُ له أَمْرَهُ وجَعَلَ غِناه في قَلْبِه وأَتَتْهُ الدنيا وهِيَ راغِمَةٌ

“Barangsiapa yang (menjadikan) dunia tujuan utamanya maka Allah akan mencerai-beraikan urusannya dan menjadikan kemiskinan/tidak pernah merasa cukup (selalu ada) di hadapannya, padahal dia tidak akan mendapatkan (harta benda) duniawi melebihi dari apa yang Allah tetapkan baginya. Dan barangsiapa yang (menjadikan) akhirat niat (tujuan utama)nya maka Allah akan menghimpunkan urusannya, menjadikan kekayaan/selalu merasa cukup (ada) dalam hatinya, dan (harta benda) duniawi datang kepadanya dalam keadaan rendah (tidak bernilai di hadapannya)“.

HR Ibnu Majah (no. 4105), Ahmad (5/183), ad-Daarimi (no. 229), Ibnu Hibban (no. 680) dan lain-lain dengan sanad yang shahih, dinyatakan shahih oleh Ibnu Hibban, al-Bushiri dan syaikh al-Albani.

Minggu, 16 Juni 2013

Negara Maju (Pengertian, Ciri-ciri, contoh)


Negara maju

Suatu negara dapat dikategorikan negara maju bila, negara tersebut telah berhasil melaksanakan pembangunan dan mencpai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan

Ciri-ciri negara maju adalah sebagai berikut:

-. Penduduk bekerja di sektor industri,
-. Sektor pertanian intensif dengan alat modern,
-. Konsetrasi penduduk di daerah perkotaan,
-. Pertumbuhan penduduk < 1%,
-. Pendapatan perkapta >US $10.000
-. Angka kematian dan kelahiran rendah, sedangkan angka harapan hidup tinggi,

Faktor-Faktor menuju negara maju, adalah sebagai berikut:

1. Memperluas lapangan kerja,
2. Meningkatkan SDM danSDA,
3. Meningkatkan pendidikan dan Iptek

Contoh-contoh negara maju:

-. Amerika serikat






-. Inggris


-. Prancis


-. Jepang


-. Australia




Selasa, 04 Juni 2013

Pengertian peta & klasifikasi peta


Pengertian Peta
Peta adalah gambar-an permukaan bumi sebagian atau seluruhnya pada bidang datar diperkecil dengan skala dan menggunakan dan simbol




Jenis-jenis peta

a.    Peta berdasarkan isi - informasi
       1.    Peta Umum ( Peta Ikhtisar) yaitu peta yang menggambarkan segala sesuatu yang ada dalam suatu daerah. pada peta Umum terdapat sungai, jalan, sawah jalan KA, dll
       a).   Peta Topografi, yaitu peta umum berskala besar (s.d. 1 : 50.000), daerah yang dipetkan sempit, fenomen yang tergambar sangat detail.
       b).   Peta Khorografi, yaitu peta berskala sedang, berisi kenampakan permukaan bumi yang luas.
       c).   Peta geografi, yaitu peta umum yang berskala kecil, kenampakan tidak detail, ---contoh, peta dunia

       2.    Peta Khusus atau Peta Tematik, adalah peta yang menggambarkan kenampakan tertentu permukaan bumi. --contoh, peta kepadatan penduduk, peta pertanian, peta populasi ternak, peta daerah rawan banjir


b.    Peta berdasarkan Skala Peta
       Peta berdasarkan skala dibedakan sebagai berikut.

       1)    Peta kadaster, skala 1:100 – < 1:5.000. ---contoh peta pada surat/sertifikat tanah

       2)    Peta skala besar, skala 1:5.000 – < 1:250.000. daerah yang dipetkan sempit, ---contoh peta kelurahan, kecamatan, kabupaten

       3)    Peta skala sedang, skala 1:250.000 – < 1:500.000. ---contoh peta provinsi,

       4)    Peta skala kecil, skala 1:500.000 – < 1:1.000.000. ---contoh peta negara

       5)    Peta skala geografi, skala > 1:1.000.000. ---contoh peta negara,kelompok negara, dunia


c.    Peta Berdasarkan objek yang dipetakan
       1)    Peta statis, yaitu peta yang menggambarkan keadaan yang relatif tetap, jarang berubah, ---contoh, peta administerasi, peta geologie, peta jenis tanah, peta desa, peta kota, peta negara

       2)    Peta Dinamais, yaitu peta yang menggambarkan keadaan yang dinamis, selalu berubah, ---contoh, peta guna lahan, peta kepadatan penduduk,peta transportasi, peta pariwisata


d.    Peta berdasarkan bentuknya
       1)    Peta datar, yaitu peta yang dibuat pada suatu bidang datar

       2)    Peta timbul, yaitu peta dalam bentuk tiga dimensi yang menggambarkan permukaan bumi mirip dengan yang sebenarnya

       3)    Petadigital yaitu peta yang semua data permukaan bumi dalam bentuk file (disimpan pada hard disk, flash disk) penayangannya dengan menggunakan layar monitor dan komputer.


Berbagai informasi yang dapat diperoleh dari peta
       1.    Untuk memperoleinformasi tentang lokasi obyek, perhatikanlahketerangan simbol pada legenda peta dan lihatlah lokasi simbol tersebut pada peta. Jika obyek tersebut sudah kita kenali, misalnya sungai,lihatlah lokasinya secara lang- sung pada peta.

       2.    Informasi tentang lokasi obyek juga dapat dilihat dengan mengunakan koordinat peta. Jika peta tersebumenggunakakoordinalintandanbujur, koordinat tersebut memberikan informasi tentang lokaslintang danbujur darobyek tersebut.

       3.    Untuk memperoleh informasi tentang sebaran obyek, lihatlah secaralangsung pada peta sebaran dari simbol-simbol yang sama.

       4.    Untuk memperoleinformasi tentang jenis objek geografi yang nampakpada peta, maka kalian perhatikan karakteristik simboobyek danlihatlah keterangan yang ada pada legenda peta.

       5.    Untuk memperoleh informasi tentang ukuran obyek, misalnya panjangdan luas, perhatikanlah skala peta.

       6.    Untuk memperoleh arah dari obyek, perhatikanlah orientasi peta atau arahutara peta dan sesuaikanlah arah obyek tersebut dengan orientaspetatersebut.


Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Banyakan


Tempat Pembuangan Sampah di daerah Banyakan, Piyungan, Bantul DIY merupakan lokasi pembuangan akhir sampah untuk kawasan Jogja. Sebetulnya TPS tersebut milik pemkab Bantul. Tetapi pihak lain juga dipersilakan untuk memanfaatkannya. Bahkan pihak swasta yang akan membuang sampah di area tersebut dipersilakan. Berbagai macam jenis sampah. Untuk pihak swasta dikenai biaya per kendaraan, untuk jenis truck pick-up kecil senilai 5 ribu rupiah. Sedangkan untuk pihak pemerintah dikenai biaya per ton sampah seharga satu rupiah. Ada seorang penjaga yang bertugas di pos penjaga timbangan beban. Bekerja dalam shift (6 jam).
Sekitar tahun 1997 TPS tersebut berdiri. Dengan sistem kontrak, pada tahun 2012 akan habis masa kontraknya. Sehingga ada kemungkinan penambahan masa kontrak lahan, perluasan lahan karena dianggap kapasitas beberapa tahun mendatang akan sangat meningkat, hingga wacana pemindahan untuk mencari lokasi baru sebagai TPS. Sekilas memang sebetulnya kapasitas sampah masih cukup banyak. Kabarnya kapasitas terpakai saat ini baru hanya sekitar 20 persen.
Di TPS tersebut, warga sekitar sudah terbiasa menggembalakan hewan ternaknya. Yakni sapi. Terutama persis di tumpukan-tumpukan sampah yang masih baru. Jumlah sapi puluhan, bahkan bisa ratusan. Ada warga yang mempunyai 3 sapi, hingga 30 sapi. Sapi-sapi tersebut sekilas terlihat gemuk dan sehat, tapi kulitnya nampak kotor. Pihak pengelola TPS memang sengaja membiarkan warga sekitar menggembala ternaknya di kawasan itu. Dengan kesepakatan bahwa pihak pengelola tidak bertanggung jawab jikalau terjadi sesuatu hal dengan ternaknya. Misalnya sakit atau tertabrak traktor pembawa sampah. Dan hal itu katanya sudah lumrah terjadi, misalnya ketika traktor sampah membuang sampah menabrak sapi yang melintas hingga mati. Beberapa sapi juga ada yang ditinggal, tidak dibawa pulang ke kandang ketika hujan atau malam.
Kenyataan di atas memang sekilas nampak ironi. Tapi masalah ironi lain juga seringkali menjadi masalah klise bagi kawasan tempat pembuangan sampah. Misalnya muncul gubug-gubug kecil milik warga yang masih ingin mengais sisa sampah plastik untuk dijual lagi. Dan seperti kasus ternak di atas, memang sekilas bermanfaat bagi kedua belah pihak. Maksudnya, si pemilik ternak bisa memperolah makanan ternak gratis, dengan demikian sampah akan makin berkurang. Masalah klise lain antara lain adalah pengaruh sampah-sampah tersebut bagi struktur tanah maupun berbagai macam polusi.
Jadi, sebetulnya berbagai hal klise yang bisa dianggap masalah di atas mempunyai akar permasalahan dimana pengelolaan sampah terpadu untuk daur ulang belum secara signifikan diperhatikan dan digalakkan. Dengan alasan biaya mahal, rumit, susah, sampai anggapan bahwa budaya membuang sampah sembarangan masih tinggi. Dan itulah sebuah kenyataan yang masih menjadi fenomena wajar di tanah air. Masihkah mau membuang sampah sembarangan?

Radio Rodja 756AM