muter

Laman

Dari Zaid bin Tsabit radhiyallahu ‘anhu beliau berkata: Kami mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

(( مَنْ كانت الدنيا هَمَّهُ فَرَّق الله عليه أمرَهُ وجَعَلَ فَقْرَهُ بين عينيه ولم يَأْتِه من الدنيا إلا ما كُتِبَ له، ومن كانت الآخرةُ نِيَّتَهُ جَمَعَ اللهُ له أَمْرَهُ وجَعَلَ غِناه في قَلْبِه وأَتَتْهُ الدنيا وهِيَ راغِمَةٌ

“Barangsiapa yang (menjadikan) dunia tujuan utamanya maka Allah akan mencerai-beraikan urusannya dan menjadikan kemiskinan/tidak pernah merasa cukup (selalu ada) di hadapannya, padahal dia tidak akan mendapatkan (harta benda) duniawi melebihi dari apa yang Allah tetapkan baginya. Dan barangsiapa yang (menjadikan) akhirat niat (tujuan utama)nya maka Allah akan menghimpunkan urusannya, menjadikan kekayaan/selalu merasa cukup (ada) dalam hatinya, dan (harta benda) duniawi datang kepadanya dalam keadaan rendah (tidak bernilai di hadapannya)“.

HR Ibnu Majah (no. 4105), Ahmad (5/183), ad-Daarimi (no. 229), Ibnu Hibban (no. 680) dan lain-lain dengan sanad yang shahih, dinyatakan shahih oleh Ibnu Hibban, al-Bushiri dan syaikh al-Albani.

Sabtu, 17 November 2012

Bahaya didalam Harry Potter dan Kufurnya Sihir


Bahaya didalam Harry Potter dan Kufurnya Sihir




Buku terakhir Harry Potter dalam bahasa Indonesia telah lama terbit. Sebuah buku yang telah menyihir jutaan orang di dunia sehingga berlomba-lomba untuk mendapatkannya pertama kali. Buku yang tebalnya beratus-ratus halaman akan terasa mudah untuk dirampungkan dalam sekali baca, orang akan dibuat penasaran untuk terus membuka halaman demi halaman. Apalagi Filmnya.......
Tapi tahukah anda bahwa sungguh buku ini menyimpan bahaya yang luar biasa bagi muslimin. Berikut ini adalah sebuah renungan dan nasihat dari saudara seiman.
Sesungguhnya pujian hanya milik Allah, kami memujiNya, kami meminta pertolongan kepadaNya dan kami mohon ampunan kepadaNya dan kami berlindung kepada Allah dari kejelekan jiwa-jiwa kami dan jeleknya amalan-amalan kami. Barangsiapa yang Allah beri petunjuk maka tidak ada yang bisa menyesatkannya dan barang siapa yang disesatkan Allah maka tidak ada yang bisa memberinya petunjuk. Dan aku bersaksi bahwa tidak ada illah (yang berhak) disembah melainkan Allah saja dan tidak ada sekutu bagiNya dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hambaNya dan utusanNya. Amma Ba’du (Adapun setelahnya)
Dan sesungguhnya sebaik-baik berita adalah kitabullah (AlQuran) dan sebaik-baik hidayah (bayinah)/bimbingan adalah bimbingan dari Muhammad shalallahu ‘alaihi wasallam dan sejelek-jelek perkara adalah yang muhdats (baru) dalam agama karena setiap yang baru dalam agama itu bid’ah dan setiap bid’ah itu sesat dan kesesatan tempatnya di neraka.
Kali ini kita akan membahas sesuatu topik yang sangat penting yang harus dimengerti dan dipahami secara baik, hal ini dikarenakan pembahasan menyangkut masalah keimanan dan aqidah, bukan masalah yang bisa disepelekan dan dikatakan tidak relevan dengan perkembangan zaman.
Musuh kebaikan, Iblis laknatullah ‘alaih (laknat atasnya) mempunyai beragam cara dan berbagai arah untuk menyesatkan anak Adam, syaitan telah berjanji kepada Allah untuk menyesatkan sampai hanya didapati sedikit manusia yang bersyukur, disebutkan dalam AlQuran:
Demi kekuasaan Engkau sungguh aku (iblis) akan menyesatkan manusia semuanya.” (Shad: 82)
Dan pada ayat yang lain:
“Iblis menjawab: “Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus,”
Kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat).” (Al A’raaf 16-17)
Syaitan akan menggunakan berbagai cara agar manusia tidak beriman kepada Allah, melakukan syirik, menolak ayat-ayat AlQuran, dan bentuk kemungkaran yang lainnya tanpa pernah beristirahat.
Ketika seorang anak manusia terlahir ke dunia maka akan langsung ada syaithan disisinya, maka sadarilah bahwa syaitan adalah musuh yang nyata. Oleh karena itu dalam Islam disyariatkan untuk berlindung dari syaitan mulai dari ketika kita berhubungan badan.
بِسْمِ اللهِ اَللَّهُمَّ جَنِّبْنَا الشَّيْطَانَ وَجَنِّبِ الشَّيْطَانَ مَا رَزَقْتَنَا
“Dengan Nama Allah, Ya Allah! Jauhkan kami dari setan, dan jauhkan setan untuk mengganggu apa yang Engkau rezekikan kepada kami.” (HR. Al-Bukhari 6/141, Muslim 2/1028)
Rasulullah juga mensyariatkan untuk membaca nama Allah ketika masuk rumah sehingga syaitan akan berkata “kita tidak bisa bermalam di rumah ini sekarang.” Salah satu tuntunan Rasulullah yang lainnya adalah menutup pintu rumah dengan menyebut nama Allah dan menjaga anak-anak kita didalamnya ketika maghrib (tenggelam matahari), karena waktu itu syaitan banyak yang keluar. Salah satu faidah menjaga anak-anak kita didalam rumah adalah bentuk penjagaan karena anak-anak biasanya sering lupa mengingat Allah, maka sebagai orang tuanya yang punya tanggung jawab.
Disisi lain syaitan terus berusaha dan mencari cara, maka mereka syaitan masuk ke rumah dalam bentuk buku, film, hiburan, dll. Hal ini terkadang sering tidak dipahami oleh para orang tua. Padahal“Setiap kamu adalah pemimpin dan akan ditanya atas kepemimpinannya.” Oleh karena itu kita harus tahu apa-apa yang dapat membahayakan keluarga kita, terutama masalah tauhid dan aqidah.
Disini insya Allah akan dibahas satu diantaranya.
Kufurnya Sihir

Oleh
Syaikh Shalih bin Fauzan bin Abdullah Al-Fauzan
[A]. Definisi Kufur
kufur secara bahasa berarti menutupi. Sedangkan menurut syara’ kufur adalah tidak beriman kepada Allah dan Rasulnya, baik dengan mendustakannya atau tidak mendustakannya.


Termasuk didalamnya adalah sihir, dimana sekarang dimunculkannya kerancuan antara white magic dan black magic padahal semua sihir itu sama yaitu menjauhkan dari Allah subhanahu wata’ala, menjauhkan dari tauhid, menjauhkan dari sunnah Rasulullah shalallahu wata’ala. Allah subhanahu wata’ala berfirman dalam kitabullah:
“Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh setan-setan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya setan-setanlah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babil yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun sebelum mengatakan: “Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu jangnalah kamu kafir”. Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan isterinya. Dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorangpun, kecuali dengan izin Allah. Dan mereka mempelajari sesuatu yang tidak memberi mudharat kepadanya dan tidak memberi manfaat. Demi, sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa barangsiapa yang menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu, tiadalah baginya keuntungan di akhirat, dan amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir, kalau mereka mengetahui.” (al-Baqarah: 102)
Dari ayat di atas bisa disimpulkan bahwa mengajarkan sihir adalah bentuk kekufuran, mempelajari sihir juga termasuk kekufuran dan dari bagian kedua disebutkan bahwa sihir itu adalah ujian.
Adapun dlm hadits disebutkan:
“Jauhilah tujuh perkara yang akan membinasakan.” Parashahabat bertanya: “Apa itu?” Beliau bersabda: “Syirik kepada Allah, sihir, membunuh jiwa tanpa alasan yang haq, makan riba, memakan harta anak yatim, lari dari medan perang, dan menuduh orang-orang yang beriman yang menjaga diri dari lalai.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Dalam riwayat Tirmidzi, Jundub bin Ka’ab AsSa’di meriwayatkan dari Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam bahwa dalam hukum Islam hukuman dari pelaku sihir adalah dipenggal dengan pedang.
Telah ada riwayat dari ulama salaf yang membunuh pelaku sihir. Diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari dalam Shahih beliau dari Bajalah bin ‘Abdah, berkata ‘Umar bin Al-Khaththab: “…agar membunuh para tukang sihir.” Maka kami membunuh tiga tukang sihir.
Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab dalam Kitab At-Tauhid berkata: “Telah shahih dari Hafshah bahwa beliau memerintahkan untuk membunuh budak yang menyihirnya.” Dan telah shahih pula dari Jundub radhiallahu anhu.
Asy-Syaikh Abdurrahman bin Hasan dalam Fathul Majid (hal. 343) berkata: “Diriwayatkan pula yang mengatakan (tukang sihir harus dibunuh) dari ‘Umar, ‘Utsman, Ibnu ‘Umar, Hafshah, Jundub bin Abdullah, Jundub bin Ka’ab, Qais bin Sa’d, dan ‘Umar bin Abdul ‘Aziz.”
Perlu diingat bahwa hukuman disini yang berhak melakukan adalah pemerintah muslim bukan secara individual dan jika pelaku sihir bertaubat maka diampuni.
Disisi lain di kalangan orang modern berkata “saya tidak percaya adanya sihir, itu kan cuman cerita zaman dahulu”. Padahal Rasulullah sendiri pernah mengalaminya, yaitu beliau pernah disihir oleh Labid bin A’shom. Hadits ‘Aisyah radliallahu ‘anha ia bercerita:
“Rasulullah shalallahu ‘alahi wasallam pernah disihir sehingga dikhayalkan padanya, bahwa dia telah melakukan sesuatu, padahal dia tidak melakukannya. Hingga pada suatu hari, saat beliau disampingku, beliau berdoa kepada Allah subhanahu wata’ala, lalu berkata: “Hai Aisyah, tahukah engkau bahwa Allah telah memberikan jawaban kepadaku tentang apa yang aku tanyakan kepadaNya?” “Apa itu wahai Rasulullah?” tanyaku. Beliau bertutur: “Dua orang telah mendatangiku, yang seorang duduk di kepalaku, dan yang seorang lagi duduk di kakiku. Salah seorang dari mereka bertanya kepada temannya: “Sakit apa pria ini?” Ia menjawab: “Ia terkena sihir.” “Siapa yang menyihir?” tanyanya penasaran. Ia menjawab: “Labid bin AlA’sham, si pria Yahudi Bani Zuraiq.” “Bagaimana caranya?” kata yang bertanya. Yang ditanya menjelaskan, bahwa penyihiran dilakukan dengan cara membuat buhul dengan mengikatkan rambut pada sisir yang dibalutkan pada mayang kurma. Yang bertanya kembali bertanya, “Dimana buhul itu diletakkan?” “Di sumur Dzi Arwan,” jawab yang ditanya. Kemudian Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam dengan ditemani beberapa orang sahabat pergi ke sumur tersebut. Setelah benda tersebut didapatkan, maka Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam bertutur kepada ‘Aisyah radliallahu ‘anha: “Demi Allah, airnya air daun pacar, batangnya seakan-akan kepala syaitan.” Aku (‘Aisyah) menukas: “Wahai Rasululllah, apakah engkau mengeluarkannya dari sumur itu?” Rasul shalallhu ‘alaihi wasallam menjawab: “Tidak, karena aku telah disembuhkan oleh Allah dan aku khawatir terjadi hal-hal yang tidak diinginkan pada orang-orang, maka buhul itupun dipendam.” [Diriwayatkan oleh Bukhori (10/235-236) dengan Fath alBari. Sumur Dzi Arwan adalah sumur di Madinah yang cukup dikenal. Dan diriwayatkan, sumur itu terletak di sebelah kiri Masjid Nabawi yang kini tanda-tandanya sudah lenyap, Mu’jam alBuldan (1/299)]
Poin yang bisa diambil adalah Rasulullah sebagai seorang terbaik, orang yang paling dekat dengan Allah saja pernah disihir oleh karena itu kita jangan merasa aman dari fitnah sihir dan sadar bahwa sihir itu nyata dan bukan perkara yang remeh.
Dalam sebuah buku yang berjudul 10 pembatal keislaman yang ditulis oleh Syaikh Shalih AlFauan disebutkan bahwa salah satunya adalah sihir dan secara spesifik disebutkan bahwa dengan sihir menyatukan dan atau memecah suami-istri. “Barang siapa yang melakukannya dan ridlo dengannya maka dia kafir.”
Dalam bukunya Syaikh Shalih alFauzan menjelaskan bahwa praktek sihir dibagi 2 asli dan ilusi. Asli dilakukan dengan cara menghembuskan sihir secara langsung dengan jimat, menghilangkan ingatan seseorang, meminta bantuan kepada jin-jin syaitan. Pengaruh jenis sihir pertama ini dirasakan langsung oleh korbannya seperti jatuh sakit bahkan sampai kematian atau menghilangkan ingatan seseorang. Jenis kedua adalah ilusi, yaitu dia melakukan manipulasi sehingga orang lain berpikir seolah-olah melihatnya padahal kenyataanya tidak ada. Contohnys seperti seseorang merubah batu jadi binatang, memenggal kepala orang dan kemudian memasangnya kembali, masuk kedalam api tapi tidak terbakar, dan lain lain yang biasanya sering kita lihat didalam sirkus-sirkus. Dalam AlQuran jenis sihir ini disebutkan saat menceritakan Fir’aun:
“Mereka berkata: Sesungguhnya dua orang ini (Musa dan Harun) adalah benar-benar ahli sihir yang hendak mengusir kalian dari negeri kalian dengan sihirnya, serta hendak melenyapkan kedudukan kalian yang utama. Maka himpunkanlah segala daya (sihir) kalian kemudian datanglah dengan berbaris dan sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang menang pada hari ini. Setelah mereka berkumpul, mereka berkata: Hai Musa, (pilihlah) apakah kamu yang melempar dahulu atau kamilah yang mula-mula melemparkan? Musa berkata: Silakan kalian melemparkan. Maka tiba-tiba tali dan tongkat mereka terbayang kepada Musa seakan-akan dia merayap dengan cepat lantaran sihir mereka. Maka Musa merasa takut dalam hatinya. Kami (Allah) berkata: Janganlah kamu takut, sesungguhnya kamulah yang paling unggul (menang). Lemparkanlah apa yang ada di tangan kananmu, niscaya dia akan menelan apa yang mereka perbuat. Sesungguhnya apa yang mereka perbuat itu adalah tipu daya tukang sihir (belaka) dan tidak akan menang tukang sihir itu dari mana saja dia datang.” (Thaha: 63-69)
Pembagian sihir ini bukan berarti hukum sihir itu berbeda, bahkan sama. Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa Jundub bin Ka’ab AsSa’di pada saat kekhalifahan Bani Umayyah didapatinya seorang yang melakukan sihir ilusi untuk menghibur (sulap) yaitu dengan cara memotong kepala dan memasangnya kembali dalam keadaan masih hidup. Ketika Jundub melihat ini dia mencabut pedangnya dan memenggal kepala tukang sihir ditempat tanpa adanya ilusi.
Bahaya Harry Potter
Setelah kita tahu bahaya dari sihir kita harus merealisasikan dalam bentuk nahi munkar.
“Barang siapa diantara kamu yang melihat sebuah kemungkaran maka hendaklah dia merubahnya dengan tangannya, maka apabila tidak bisa maka dengan lisannya, dan apabila tidak bisa maka dengan hatinya. Dan yang demikian itu (dengan hati) adalah selemah-lemah iman.”
Jadi seseorang yang percaya kekufuran pada sihir tapi tidak ada pengingkaran ketika melihatnya maka perlu dipertanyakan aqidahnya. Dan sesuai hadits
“Barang siapa yang melakukannya dan ridlo dengannya maka dia kafir.”
Salah satu fenomena sihir adalah Harry Potter, dimana banyak orang membaca bukunya (termasuk oleh muslim), melihat filmnya, atau memainkannya di video game. Buku serial Harry Potter adalah buku terlaris sepanjang sejarah. Untuk mendapatkannya orang akan rela antri berjam-jam pada tengah malam di depan toko buku karena takut kehabisan. Buku setebal 700-800 halaman dengan desain dan isi menarik, orangpun akan langsung terbuai dengannya.
”Syaitan telah menguasai mereka lalu menjadikan mereka lupa mengingat Allah; mereka itulah golongan syaitan. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya golongan syaitan itulah golongan yang merugi.” (AlMujadilah 19)
Dan ini adalah salah satu bukti dari sihir itu sendiri, dari perkataan/retorika dan apa-apa yang ditulis sehingga membuat orang lupa. Fenomena sihir yang menyebabkan manusia sangat mencintai buku ini, dari berbagai macam usia, berbagai gender, dan berbagai kewarganegaraan. Buku yang sudah diterjemahkan lebih dari 40 bahasa dan mencapai sudut dari planet bumi ini.
Dan suatu kenyataan yang menyedihkan Allahu musta’an pada hari Jumat malam pada suatu sekolah Islam, anak-anak menghadiri antrian untuk mendapatkan serial Harry Potter terbaru sehingga ketika Sabtu pagi mereka saling bercerita “Hei aku sudah punya Harry Potter yang terbaru!”
Mereka berlomba-lomba untuk membawa masuk buku yang berisi sihir, buku yang berisi kekufuran terhadap Allah, buku yang berisi apabila orang melakukannya (sihir) maka dia telah keluar dari agama Islam, buku yang berisi sesuatu yang mengantarkan kepada api neraka. Jelas ini adalah tipudaya syaitan yang dahsyat.
Bagi yang belum mengetahui tentang Harry Potter sekarang kita sedikit memperkenalkan siapa dia, siapa teman-temanya dan siapa guru-gurunya.
Harry Potter seorang anak muda yang awalnya hidup pada kehidupan normal, ditengah-tengah kaum Muggle, dan terseret kedalam dunia kegelapan dikarenakan dia adalah keturunan penyihir terkenal. Muggle adalah orang yang tidak peduli dengan sihir/magic, orang yang tidak mau belajar magic, orang pada umumnya. Dalam buku ini digiring kepada sebuah wacana bahwa Muggle adalah orang yang bodoh. Ini adalah salah satu perang pemikiran pertama.
Kemudian Harry Potter masuk ke sebuah sekolah penyihirHogwarts, disana dia belajar satu demi satu sihir, belajar mantra, dan sebagainya untuk menjadi seorang penyihir, sesuatu yang sangat dibenci dalam Islam.
Salah satu gurunya bernama Albus Dumbledore seorang tua yang digambarkan mirip Santa Claus dengan jenggot putih yang panjang berkacamata, dialah yang paling sakti diantara penyihir, punya kemampuan melihat apa yang dilakukan orang yang punya tingkat sihir dibawahnya, dia juga punya piaraan bernama Phoenix, seekor burung api, yang bisa menyampaikan pesan atau mendapatkan informasi dari orang lain.
Salah satu gurunya yang lain di sekolah sihir bernama Professor Trelawney yang mengklaim dirinya seorang peramal, seorang yang punya kemampuan meramal masa depan dan yang akan terjadi. Dan kita belajar dari Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam orang yang meramal dan percaya dengan ramalan maka tidak diterima sholatnya selama 40 hari. Rasulullah bersabda:
Barangsiapa yang mendatangi ‘arraaf (tukang ramal) dan menanyakan sesuatu kepadanya, tidak akan diterima shalatnya selama empat puluh hari. (HR. Muslim)
Harry Potter punya beberapa teman dari para tukang sihir, binatang, jin, arwah. Diantara teman-temanya dari kalangan bukan manusia adalah Moaning Myrtle, dia digambarkan arwah seorang gadis kecil yang hidup di pipa septik dibawah toilet kamar mandi wanita. Harry Potter mendatangi dia secara rutin untuk mendapatkan saran, konsultasi, atau untuk memecahkan masalah-masalah yang misteri. Jadi Harry Potter harus mendatangi kamar mandi perempuan untuk menemuinya. Ini juga pengingkaran terhadap sunnatullah bahwa seseorang yang mati maka tempatnya di alam barzah dan terputus amalnya kecuali 3 perkara.
Kemudian didalam buku pembaca digiring untuk membedakan antara white magic (sihir putih/baik) dan black magic (sihir hitam/jahat). Pembatasan dua sihir ini dibuat sedemikian rupa sehingga batas antara baik dan jelek tersamarkan, dimana mantra-mantra yang digunakan sama, hanya tujuannya saja yang berbeda, padahal dalam Islam kedua sihir ini adalah dilarang dan mengelurakan pelakunya dari Islam.
Beberapa teknik sihir yg disebutkan dalam buku ini kadang disebutkan secara rinci seperti bagaimana cara mengucapkan mantra-mantra, bagaimana cara meramal masa depan, bagaimana membuat ramuan, dan yang lainnya. Didalam buku Harry Potter sihir disebutkan dalam 3 jenis. Jenis pertama, jenis yang terlemah ketika para murid baru saja belajar dan jenis ini tidak terlalu efektif. Jenis kedua adalah dimulai mempraktekan ketika mereka mulai mengajar di kelas, dan yang terakhir dan yang merupakan paling berbahaya adalah tahapan melihat, dapat melihat masa depan, melihat dengan mata terdalam dan orang pada umumnya tidak bisa mengontrol kemampuan ini. Teknik lainnya yang digunakan untuk mengungkap masa depan adalah melalui ilmu perbitangan (astrologi), dengan arah burung (dimana pada masa Jahiliyah Arab terkenal dengan nama Tathoyur), jika burung terbang ke kanan maka bertanda baik dan sebaliknya. Teknik lainnya adalah menggunakan kartu, bola kristal, tafsir mimpi dan api keberuntungan (fire omen). Adapun teknik astrologi adalah meramal masa depan yang berhubungan dengan tanggal lahir, dimana Harry Potter belajar dari sebuah tabel dimana seseorang terpengaruh hidupnya berdasarkan letak-letak bintang dan planet.
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam mengajari kita sebuah hadits: “Allah subhanahu wata’ala berfirman: ‘Pagi ini hamba saya bangun dalam keadaan kafir dan beriman, orang yang berkata kita mendapat hujan dikarenakan adanya formasi bintang ini maka dia telah kafir kepada saya (Allah) dan percaya kepada bintang dan orang yang berkata kita mendapat hujan karena Allah maka dia telah beriman kepada saya (Allah) dan tidak beriman kepada bintang-bintang.”
Kita sebagai muslim harus tahu bahwa bintang tidak menunjukkan apa-apa kecuali 3 perkara sebagaimana atsar yang datang dari Qotadah (seorang tabi’in) bahwa bintang berfungsi sebagai: penghias langit, pelempar bagi syaitan yang mencoba mencuri berita dari langit (Allah). Sebagaimana kita tahu bahwa sebelum diutusnya Rasulullah shalallahu ‘alahi wasallam syaitan berusaha mengetahui terlebih dahulu datangnya utusan Allah. Fungsi bintang yang ketiga adalah sebagai penunjuk arah (navigasi), menentukan arah perjalanan dengan bantuan bintang-bintang. Kemudian Qotadah melanjutkan: “Maka barangsiapa mempergunakannya untuk selain tujuan itu, sungguh terjerumus kedalam kesalahan, kehilangan bagian akhiratnya, dan terbebani dengan satu hal yang tak diketahuinya.” (Shahih Bukhori)
Barangsiapa yang mendatangi tukang ramal atau dukun dan membenarkan apa yang ia katakan, sungguh ia telah kafir terhadap apa yang telah diturunkan kepada Muhammad. (HR. empat ahlu sunan dan disahihkan oleh Hakim).
Jadi kita melihat didalam buku ini banyak yang bertentangan dengan ajaran Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam, berbagai jenis sihir salah satunya adalah membuat racun dengan bumbu-bumbu ramuan yang disebutkan secara detail dalam buku ini, seperti memasukkan tikus dengan kepala terpenggal, darah kelelawar, dan memberinya mantra-mantra.
Disebutkan dalam serialnya bahwa Harry Potter belajar pada kelas khusus yang mempelajari membuat ramuan-ramuan dari racun.
Setelah itu pada tahun 2001 dibuatlah sebuah website yang diperuntukkan untuk para penggemar Harry Potter, disini kita bisa mempelajari karakter-karakter dalam Harry Potter, di halaman berapa disebutkan dalam bukunya, dan informasi didalam ceramah ini diambil dari website tersebut.
Didalam website ini juga disediakan kamus mantra-mantra (didalam bahasa Latin) dari A-Z. Ada mantra yang digunakan untuk terbang, digunakan untuk menghentikan pergerakan sesuatu, mantra untuk mengubah hewan menjadi gelas minum. Didalam website ini juga disebutkan secara detail baik cara mengucapkannya dan bagaimana agar efektif, bumbu-bumbu untuk membuat ramuan sakti yang terkadang mengerikan.
Kemudian kenapa Harry Potter begitu berbahaya terhadap pemikiran? Secara logika maka yang pertama kali diserap oleh anak-anak adalah kepahlawanan kemudian dia akan melihat bagaimana cara untuk menjadi pahlawan sehingga akan terbetik dalam hati anak-anak, saya akan menjadi seorang penyihir atau saya ingin bersekolah sihir seperti Hogwart, saya akan belajar mantra-mantra, saya akan belajar melindungi diri dari kejahatan orang lain, saya akan menjadi penyihir yang baik, saya akan menyelematkan orang lain dengan sihir, menghilangkan rasa berlindung dan meminta kepada Allah.
Dari sebuah jejak pendapat kepada anak-anak yang sudah membaca buku Harry Potter didapat beberapa pernyataan, diantaranya:
Delon (10 th): Saya ingin pergi ke sekolah penyihir, belajar sihir dan menggunakannya salah satu mantranya.
Girl (12 th): Jika saya bisa ke sekolah penyihir maka saya akan bisa mantra dan membuat ramuan-ramuan dan menaiki sapu terbang.
Jefri (11 th): Jika kita bisa menjadi penyihir maka kita bisa mengontrol situasi dan sesuatu seperti mengendalikan guru.
Katherin (9 th): Saya akan pergi ke sekolah penyihir dan mempraktekan mantra-mantra kepada orang.
Caroline (10 th): Saya seperti merasakan di dunia Harry Potter, jika saya berada di sekolah penyihir saya akan mempelajari semuanya, melindungi diri dari dunia kegelapan.
Ini adalah beberapa tanggapan anak-anak setelah membaca serial Harry Potter.
Cukup disayangkan di kalangan anak-anak muslim buku ini sangat digemari bahkan diantara mereka sampai membacanya lebih dari sekali. Mereka adalah korban dari orang tua yang tidak menjaga.
Dengan mengekspose realita Harry Potter diharapkan sebagai seorang muslim harus sadar dan terbangun bahwa kita tidak bisa berdiam diri membiarkan anak-anak kita generasi muslim membaca sesuatu yang mendekatkan kepada api neraka. Jangan malah kita senang karena anak-anak kita gemar membaca dan menambah perbendaharaan kata anak-anak karena bagaimanapun sihir adalah kekufuran kepada Allah yang mengantarkan kepada api neraka. Hal lainnya yang membahayakan bagi perkembangan anak penggiringan pengarang untuk terus membaca buku ini dan pembentukan fantasi yang tinggi.
Sedikit tambahan informasi bahwa penulis buku ini adalah J.K. Rowling, dia adalah lulusan dari Exeter University di Inggris yang familiar dengan praktek occultic yang menggunakan elemen serta filosofis agama pagan, Celtic, Druid, yang kental dengan nuansa sihir dan penyembahan kepada Syaitan.
Demikian yang bisa disebutkan daripada bahaya Harry Potter dan sebagai seorang pemimpin kita bertanggungjawab terhadap fenoma ini.
“Hai orang-orang yang beriman jagalah diri-diri kalian dan keluarga kalian dari api neraka” (AtTahriim 6)
Anak-anak itu lemah, oleh karena sebagai orang tua punya kewajiban untuk menjaga mereka.
“Maka tolong-menolonglah di atas kebaikan dan ketaqwaan dan jangan tolong menolong di atas dosa dan pelanggaran” (Al Maidah 2)
Salah satu renungan dimana kita dapati pada artikel-artikel sejenis maka akan timbul pertentangan dengan mengeluarkan pernyataan bahwa buku sejenis ini cuman hiburan, bohongan, atau alasan yang lainnya. Disini kita berikan perumpamaan bagaimana jika hiburan yang disuguhkan kepada generasi muslim kita dalam bentuk pornografi atau kekerasan tentu akan timbul pertentangan batin didalam hati kita, sedangkan sihir lebih jahat dibanding membunuh jiwa yang tidak berdosa atau zina di mata Allah subhanahu wata’ala.
Diterjemahkan secara bebas kemudian ditranskrip oleh anas fauzi rakhman dari ceramah berbahasa Inggris oleh Abul ‘Abbas Moosaa Richardson yang berjudul The Evils of Harry Potter and the kufr of Magic. File audio bisa didownload gratis dariwww.troid.org
Download audio file here HARRY POTTER

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Radio Rodja 756AM